Istri saya dapat oleh-oleh pisau dapur dari Garut, dengan pesan, “Baca aturan pakai cara ngasahnya.” Nanti saya harus cari batu asah lalu lihat panduan di YouTube.
Selama ini ini saya mengasah pisau dengan alat berpenjepit keramik. Sebelumnya dengan asahan model kepingan besi. Pernah saya minta tukang asah keliling mengasah gunting, ternyata dia gerinda. Guntingnya menjadi kasar. Mestinya saya minta tolong penjahit. Gunting mereka tajam. Begitu pun gunting milik toko cita.
Skill ngasah pisau free hand itu penting, biar gedenya nggak ngasah pisau pakai pantat cobek 🔪 pic.twitter.com/5pawMwZNUs
— @sandalian (@sandalian) March 17, 2019
Ya, saya tidak paham pisau maupun gunting. Saya tak seperti Sandalian, Blontankpoer, maupun Ras Ndeso.
Tadi saya coba memotong kertas dengan pisau itu. Ternyata tidak langsung srettt robek mulus seperti pedang Musashi. Pun tak seperti video demo Blontankpoer menjajakan jualannya. Bendo dia sabetkan, kertas berposisi tegak yang dia pegang langsung terbelah.
ngabisin kuota PO gaess
110rb aja, dpt pisau baja carbon ally yg mayan tahan karat bohler k110https://t.co/vzI6OsFYsz
— Tukang tempa pisau baja (@rasndeso) June 23, 2023
Saya membatin, pisau saya kurang tajam. Tetapi saat memegang bagian dekat gagang yang tertutup kertas, untuk saya foto, ternyata jari saya tergores.
Maka saya pun teringat pengalaman menggunakan pisau keramik milik pribadi di kantor untuk memotong lemon. Beberapa kali jari saya tergores pisau karena lemonnya saya pegang, gara-gara tiada talenan untuk meletakkan. Luka terkena cairan lemon sungguh ohhh….
Sebenarnya kertas pun dapat melukai jari. Pernah tukang fotokopi tanpa sengaja menarik selembar kertas buffalo dari tangan saya. Pinggiran kertas tebal yang barusan dipotong itu ternyata tajam. Jari saya tersayat.
Pisau. Setiap rumah tanga punya. Anak indekos juga. Ibu saya ketika masih kuat bepergian selalu membawa pisau dapur kecil terbalut kertas dalam atasnya.
Pisau Ibu tipis dan tajam, diasah dengan punggung cobek — cara yang tak dianjurkan pencinta pisau.
Buat apa pisau itu? Réwang. Atau membantu kegiatan dapur di rumah orang yang punya hajat, termasuk membantu keluarga yang kesripahan, anggota keluarganya meninggal.
Kini Ibu tak pernah réwang karena tak kuat bepergian. Namun saya menduga, jasa boga dan makanan pesan antar telah menepikan réwang. Selain itu makin banyak perempuan bekerja di luar rumah, tak mungkin ambil cuti untuk réwang maupun minta izin tak masuk kerja karena kecapaian akibat semalam réwang.
Selain jeruk Pakistan ada juga gunting Pakistan, lebih murah
3 Comments
Istri saya pernah beli satu kali dari Kak Blontankpoer, untuk keperluan kedainya. Bagus, Rp 300 ribu. Tapi entah kenapa tidak cocok (bukan soal harga). Untuk urusan pisau kedai istri saya memang termasuk riwil.
Tentang rewang, sejauh saya tahu di Solo juga sudah jarang.
Bukan riwil, orang dapur punya selera masing-masing 😇
Berarti sudah nggak adalah piyayi putri réwang sehabis merajang lalu main ceki? 🙈
Mboten wonten.