Bagaimana bikin rumah sehat hemat energi tanpa nyamuk, upil hitam, tahi kuping gelap, adalah tantangan arsitektural Indonesia.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Saat hujan memikirkan rumah sehat nyaman hemat energi

Hari ini hujan. Besok mungkin juga. Merepotkan jika saat hujan ada atap bocor. Atau air membasahi teras maupun lantai dalam rumah tersebab tempias.

Ya, saat hujan tadi sore saya sedang menikmati banyak desain rumah di Pinterest setelah sebelumnya melongok beberapa akun Instagram yang kerap mengunggahkan foto dan video rumah dari sisi arsitektural.

Saya senang melihat desain rumah kecil dan tata ruang dalamnya. Omah cilik atau tiny house itu menarik karena lahan kian terbatas. Adapun interior apartemen kurang menarik bagi saya, bukan hanya karena ukuran dan tata ruang unit sudah jadi, tetapi juga lantaran saya tak tertarik rumah tak di atas tanah. Wilayah di luar jendela bukan milik penghuni. Begitu buka pintu bertemu lorong, mirip di hotel dan rumah indekosan dan asrama.

Kembali setelah hujan bikin gerah

Di gang sempit tak cukup mobil, dengan lahan sempit, bisa dibangun rumah mungil. Desain omah cilik yang bagus di Indonesia menurut saya:

  • Masih punya halaman kecil antara fasad dan gang
  • Menyediakan kaveling kecil di depan pagar untuk parkir sepeda dan motor tamu
  • Setidaknya ada sebidang ruang terbuka di samping bangunan yang bisa dilalui orang, sehingga bisa memasang jendela dan pintu samping
  • Cukup cahaya alami dan udara, siang hari tak perlu lampu

Poin terakhir tadi menantang jika…

  • Rumah tanpa AC, kecuali kalau terpaksa di kamar tidur, kalau ruang lain sih cukup kipas angin plafon
  • Rumah tidak sumuk karena atap tembus cahaya
  • Lubang udara tak mengundang tempias menyerbu
  • Semua lubang udara bukan sebagai pintu nyamuk

Masalah di Indonesia, terutama di dataran rendah, adalah suhu panas dengan kelembapan tinggi plus nyamuk.

Adapun masalah umum adalah debu, apalagi jika pepohonan berkurang, sementara polutan dari jalan raya maupun jalan kampung terus memasok debu hitam berminyak dari knalpot dan partikel lain sehingga upil menjadi gelap dan lilin lubang telinga sangat kotor. Padahal penghuni lebih banyak di rumah.

Kalau soal kebisingan kendaraan, ya udah deh nyerah aja. Kendaraan listrik merata masih jauh.

Masalah lansia dalam rumah bertingkat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *