Di trotoar sekeliling polder itu tak ada kotak sampah. Untunglah ada yang berinisiatif memasang kantong sampah, jika perlu dari bekas kantong apa saja.
Bahwa ada sampah tercecer ya apa boleh buat. Mungkin tertiup angin karena kantong sudah penuh. Atau bisa juga karena ada orang optimistis: tinggal buang karena pasti akan ada pihak yang memberesi.
Soal buang sampah ini perlu disiplin. Saya senang ketika melihat pensi di SMA banyak kantong sampah, mungkin mayoritas personel panitia adalah tenaga kebersihan lalu keamanan. Saya pernah melihat, dalam sebuah pensi ada pemeriksaan rokok. Sebelum masuk ke area ada tempat penitipan rokok.
Saya tak tahu apakah sekolah yang memperlakukan tawuran sebagai ekskul kebanggaan bisa bikin acara rapi dan tertib. Sekolah macam itu mungkin tak punya tim basket tangguh maupun band yang genah.
Di area saya ada SD Islami kecil, masuk dari gawang sempit. Saya perhatikan beberapa murid sesuai jajan di luar sekolah, padahal warung tak punya tong sampah, mau berjalan belasan langkah untuk membuang sampah ke wadah milik warga. Sungguh pendidikan akhlak nan mulia dan kesalehan sosial.
