Baterai habis, cukuran tak rata

Beruntung ada alat cukur pakai baterai. Kalau tergantung PLN, lalu listrik mati, kepala jadi belang pitak, dikira model baru.

▒ Lama baca < 1 menit

Clipper rambutnya dengan baterai AA

Ternyata saya kurang teliti. Saya tahu bahwa baterai lepasan, bawaan alat cukur itu, jenis cas ulang tetapi bukan tipe 18650. Saya pun memahami, suatu saat baterai Ni-Cad itu menyerah. Tinggal beli yang baru.

Lha saat saya berswacukur, baterainya drop, tinggal menyisakan getar lembut. Padahal baterai serep belum punya. Sementara alat cukur lain, temannya clipper ini, dengan baterai tetap yang tertutup, untuk penggunaan tahap akhir.

Persoalan swacukur

Setelah saya cocokkan dengan stok baterai alkalin sekali pakai, ternyata berukuran sama: AA. Baterai baru itu pun saya pasang. Urusan swacukur menjadi lancar jaya. Pisau sisir membabat lebih cepat.

Masih menggunakan baterai sekali pakai

Dulu sebelum melakukan swacukur, era pra-Covid-19, saya bertanya kepada Mas Cukur di Di Bawah Pohon, belakang Sarinah, Jakpus, bagaimana ketika pekan sebelumnya listrik Jakarta padam enam jam. Dia bilang, “Untung ada clipper baterai, setrumnya masih cukup buat nyelesain tamu.”

Sebelumnya bertanya, saya kadung membayangkan adegan dalam buku The Boy Who Harnessed the Wind, tentang William Kamkwamba dari Malawi. Di desanya, orang yang sedang bercukur di barber sering kali pulang dengan kepala belang karena saat rambut mereka dipangkas tiba-tiba listrik padam. Modernitas bernama alat cukur listrik acap mejan.

Sumber tenaga listrik. Itulah masalahnya. Untunglah sekarang banyak alat berbaterai, bahkan sepeda hingga mobil pun berlistrik. Tetapi tetap muncul masalah jika listrik PLN sering mati.

Warna-warni baterai

Hampir setiap keluarga punya stok baterai, setidaknya yang sekaligus pakai. Orangtua akan ngedumel kalau Tamiya anak memboroskan baterai sekali pakai. Tetapi jika yang bermain itu bapaknya tentu bukan soal. Para bapak memilih baterai cas ulang yang bagus, misalnya NeoChamp dan Fujitsu Ni-MH orisinal.

Apakah Anda mengecek kedaluwarsa baterai?

4 Comments

junianto Selasa 28 Februari 2023 ~ 21.48 Reply

Ada dua senter berbaterai di rumah tapi rusak sejak sebelum pandemi, belum saya cek ulang apakah bolamnya yang mati atau bagaimana, saya cantelkan begitu saja.

Sekarang pakai senter yang bisa dicas, aslinya pelengkap raket listrik untuk namplek nyamuk. Raketnya bejat, saya ambil senternya.

Pemilik Blog Kamis 2 Maret 2023 ~ 15.38 Reply

Senter rechargeable saya juga mati krn lama gak saya cek, baterai gak bisa dicas

junianto Selasa 28 Februari 2023 ~ 16.23 Reply

Betul, di rumah saya juga selalu ada stok baterai melimpah dua ukuran, paling kecil untuk remote controller dan kalkulator, plus lebih besar untuk jam dinding dan kalkulator.

Ada beberapa kalkulator di rumah dan kedai istri saya, sebagian pakai baterai paling kecil, sebagian pakai lebih besar (saya lupa AA berapa dan berapa 😁).

Pemilik Blog Selasa 28 Februari 2023 ~ 18.02 Reply

Jam dan remote controller. Betul.
Kalo baterai sentolop sdh ndak butuh ya.

Tinggalkan Balasan