Ketika akan melihat konten YouTube, atas nama Pabrik Es Siantar, produsen limun cap Badak, saya melihat iklan afrodisiak. Saya sudah menebak pasti isi promosinya bisa bikin sebagian orang jengah tetapi ada yang tersenyum. Thumbnail ke laman web saja sudah mengundang senyum: mimih puas karena barang (huruf “r” bisa Anda ganti “t”) milik suami besar dan awet.
Oh awet, seperti mainan. Biarpun sering dipakai, bahkan dengan sembrono dan kasar, takkan cepat rusak. Tetapi ada teks “gak bikin bosen”, padahal barang awet itu bisa menjemukan. Ehm, terserahlah.
Kalau soal idiom, maaf, “crot”, berapa pun jumlah “o” dan “t”, memang ciri khas iklan afrodisiak dan promosi penghibur di Twitter, sehingga saya pernah bilang mungkin KBBI akan mencomot istilah tersebut untuk ekspulsi sebagai lanjutan emisi dalam ejakulasi itu. Nanti istilah itu dalam kamus mungkin juga untuk, maaf lagi, padanan squirting¹.
Jika Anda jengah bahkan sebal membaca gambar tangkapan layar, silakan menutup laman ini. Persoalan seks itu menarik justru ketika tak dibahas kering secara klinis, seolah hanya instrumental, tak beda dari peneliti mengobservasi reproduksi tikus di laboratorium. Mitos dan kesalahkaprahan informasi akan memperkaya tuturan, apalagi jika dibalut estetika. Meskipun impresi pengalaman seksual itu sangat personal, sebagai bumbu bahkan tema utama tuturan selalu menarik. Sastra dan film membuktikannya.
Salah satu ciri khas promosi afrodisiak adalah menampilkan tangkapan layar WhatsApp yang berisi testimoni. Apakah rekaan atau beneran, kita tak tahu. Sama tidak tahunya apakah ada konsumen kuciwa lantaran gagal maning kepribèn tetapi tak berani komplain secara terbuka di Facebook dan grup WhatsApp.
Di luar semua unsur lumrah tadi, baru sekarang saya sadar. Ternyata ada jaminan uang kembali. Tetapi hal itu berlaku bukan karena janji khasiat produk tak terbukti melainkan lantaran barang tak sampai. Oh, jangan-jangan keliru antar ke rumah tetangga.
¹) Sila baca artikel di Scientific American dan Denver Urology
3 Comments
Kayak mayat. Nggilani. 🙈
Awet? Oh, itu karena diformalin.😁