Hiasan pada pintu ini sudah likuran tahun umurnya. Mungkin hampir tiga puluh tahun. Sudah lama saya mengenalinya. Dia masih awet dan terpasang pada pintu ruang tamu sebuah rumah.
Setahu saya barang kerajinan tembikar, berupa ikan, yang sebagian tubuhnya dicat, ini adalah pot kecil untuk tanaman namun tak difungsikan oleh pemilik rumah.
Banyak keluarga memiliki hiasan awet. Bahan ketika berpindah rumah, hiasan lawas pun ikut mewarnai rumah baru. Barang macam itu termasuk benda kesayangan.
Banyak alasan kenapa ada hiasan awet. Mungkin karena bernilai historis bagi sebuah keluarga. Bisa juga karena, “Suka aja. Saya belum bosen.”
Begitu tuanya sebuah atau beberapa hiasan dalam sebuah rumah sehingga anak-anak pemilik rumah tak dapat menceritakan hiasan itu. Bisa saja jawabannya cuma, “Nggak tau ya. Mama yang tau.”
Apakah di rumah Anda juga ada hiasan awet, tetapi yang tahu riwayatnya hanya Anda dan pasangan Anda? Atau malah sudah lupa?
3 Comments
Trail hasta karya saya masuk enggak, Paman? 😁 Dahulu saya beli awal 1999 (24 tahun silam).
Hiasan sekaligus benda fungsional 👍🤣🎉
Iya betul. Kadang saya parkir depan rumah, pagi sampai malam. Tidak dipakai. Untuk hiasan.😁Pagi dikeluarkan, diparkir depan rumah, malam dimasukkan.