Akhirnya kita terbiasa dengan istilah pesan antar

Padanan istilah asing bisa disebut sepenuhnya diterima jika selalu terucapkan dalam percakapan lisan harian.

▒ Lama baca < 1 menit

Pesan antara soto sedap Boyolali Hj Hesti Widodo Puri Gading Bekasi

Papan nama warung soto maupun spanduknya itu sudah memudar, memberi kesan sudah tahunan terpasang, padahal bisa saja kualitas tintanya kurang awet untuk media luar ruang (outdoor). Lalu apanya yang menarik? Tulisan “pesan antar”.

Artinya kita bisa menerima dan akhirnya terbiasa dengan “pesan antar” sebagai padanan “delivery“. Apakah sudah sepenuhnya para penutur bahasa Indonesia menyerap “pesan antar”?

Perlu survei. Saya katakan sepenuhnya jika “pesan antar” selalu tersebutkan dalam percakapan lisan sehari-hari, bukan sebatas sebagai bahasa tulis.

Tingkat keberterimaan suatu kata atau istilah adalah proses tarik menarik para penuturnya. Ada persoalan psikolinguistik dan sosiolinguistik. Saya pun tampaknya lebih sering menyebutkan “delivery” dalam percakapan lisan.

Lalu kata “hotline” dalam spanduk? Saya pun entah kenapa hampir selalu memilih kata itu ketimbang “sambungan langsung” dalam obrolan lisan. Kalau istilah “chat” dan “chatting” kadang masih saya sebutkan secara lisan.

Bahkan sampai hari ini pun dalam percakapan lisan saya lebih kerap menyebut “handphone“, yang merupakan bahasa Inggris versi Asia Tenggara, atau akronimnya yakni “hape”, ketimbang “ponsel”.

Pemengaruh dalam penyerapan istilah baru, terutama padanan untuk istilah asing, adalah media berita, media sosial, subtitel film, dan versi bahasa Indonesia dalam menu ponsel dan aplikasinya.

Istilah “pesan terkirim” pada era ponsel biasa, yang hanya bisa untuk menelepon dan ber-SMS, cepat terserap sebagai terjemahan “message sent“.

Saya menduga karena mulai awalnya 2000-an banyak ponsel punyaku opsi bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu (Malaysia, Singapura). Lagi pula setelah harga ponsel kian terjangkau, banyak pemilik ponsel pertama kali yang langsung menggunakan opsi bahasa Indonesia (¬ lihat arsip Blogombal.com, 2008).

Sisi komedikalnya, sebagian pengguna ponsel berbahasa Inggris ketika dimintai tolong mengatasi masalah dalam ponsel berbahasa Indonesia akan mengubah setelan ke bahasa Inggris agar dapat bekerja.

Menu hape dalam bahasa Indonesia itu memalukan ya?

4 Comments

wiwied Rabu 11 Januari 2023 ~ 06.49 Reply

“Sisi komedikalnya, sebagian pengguna ponsel berbahasa Inggris ketika dimintai tolong mengatasi masalah dalam ponsel berbahasa Indonesia akan mengubah setelan ke bahasa Inggris agar dapat bekerja” <- termasuk saya 😂
Selamat pagi Paman..

Pemilik Blog Rabu 11 Januari 2023 ~ 07.03 Reply

Halo Wiwied!
Saya juga begitu, tapi akhirnya latihan 🙏😇

Pemilik Blog Selasa 10 Januari 2023 ~ 21.46 Reply

Miscall dari Miss Call 🤣

junianto Selasa 10 Januari 2023 ~ 21.30 Reply

Miss call (atau miss called?), silent, phone book….

Tinggalkan Balasan