Saya tak mengintip intip

Sebagai barang dagangan, intip nasi sekarang langsung dibuat banyak tanpa menunggu nasi selesai ditanak.

β–’ Lama baca < 1 menit

Benar, saya tak mengintip. Intip itu dijemur di depan warung padang, di atas bahu jalan, semua orang bisa melihat. Maka sambil menunggu dilayani saya pun memotret intip. Saya membatin, ini cuma satu, tak bagus pula bentuknya. Pasti untuk dikonsumsi sendiri.

Intip adalah kerak nasi. Orang zaman lawas bisa makan intip nasi yang masih hangat basah diguyur sayur kluwih. Pada era rice cooker kebiasaan itu lenyap. Tetapi umumnya intip memang dikeringkan lalu digoreng.

Eh, baru ingat, saya pernah memakai rice cooker mini seperti yang dipakai anak indekos itu ternyata ada keraknya.

Intip goreng sebagai barang dagangan akhirnya dibuat secara khusus, tak bergantung pada proses menanak nasi.

Oh ya, ternyata saya pernah membuat posting intip pada 2018, saat blog ini masih saya kunci.

Di kedainya Lik Jun mungkin ada intip goreng. Misalnya ada, itu bukan intip dari dapurnya. Mari ke sana, duduk, hanya mengudap intip, dengan harapan beliau mengintip kita.

Kerak-nasi goreng yang mungil

6 Comments

Zam Senin 19 Desember 2022 ~ 02.37 Reply

saya paling suka intip yang ada gulanya.. oiya, apa bedanya intip dan rengginang, ya?

Pemilik Blog Senin 19 Desember 2022 ~ 11.02 Reply

Betul yang pake gula lebih enak.
Intip yang bukan kerak kadang rasanya memang mirip rengginang πŸ™‚

junianto Sabtu 17 Desember 2022 ~ 21.32 Reply

Waaaaa istri saya mboten sadean intip, je, Paman, baik intip rasa asin maupun manis.

Pemilik Blog Minggu 18 Desember 2022 ~ 03.42 Reply

Nyuwun pangapunten πŸ™πŸ˜‡πŸ’

junianto Minggu 18 Desember 2022 ~ 08.13 Reply

Nah kalau balung kethek, karak ndeso, dan emping, itu senantiasa ada tersedia.😁

Pemilik Blog Minggu 18 Desember 2022 ~ 10.24

Sip!
Nanti saya mau ngiras balung kethΓ¨k πŸ˜‡

Tinggalkan Balasan