Di blog ini saya pernah memuji cara penjual makanan mengikat kantong plastik wadah sambal dan lainnya. Untuk membuka, kita tinggal menarik ujung simpul. Tak perlu menggunting ikatan maupun menggigit pantat kantong. Tadi ketika ke penjual aneka bubur saya melihat ada dua cara mengikat kantong santan dan kinca tanpa menjadi “simpul mati” — istilah saya ini sebenarnya salah karena saya belum tahu istilah yang tepat, pengertian yang benar ini.
Cara pertama adalah dengan bantuan tali rafia. Ternyata saya pernah melihatnya di warung lain namun saya lupa. Baru teringat setelah tadi, saat ayah dari penjual bubur melakukannya.
Versi tanpa alat khusus untuk mengikat plastik adalah dengan tali rafia. Cara kuno, katanya. Tapi banyakan orang tidak bisa. pic.twitter.com/4Ny4mrjwFd
— Gambar Hidup (@gbrhdp) December 13, 2022
Bapak itu bilang mudah. Lalu saya bertanya apakah dia langsung bisa atau perlu berlatih. Ternyata dahulu dia harus belajar.
Adapun cara kedua dengan alat kecil, berupa kawat bergagang, yang juga dimiliki si Bapak. Katanya, “Yang ini buat kerja santai, bisa duduk di mana aja, nggak harus berdiri pegang tali.”
Di lapak daring harga alat kecil ini beragam, dari Rp10.000 hingga Rp45.000. Cara menggunakan, kata si Bapak, “Gampang banget.”
Ternyata ada alat khusus seharga Rp10.000 untuk mengikat kantong tanpa simpul mati. Sudah lama? Ya. Tapi saya baru tahu pagi tadi. pic.twitter.com/MC0qwmf55T
— Gambar Hidup (@gbrhdp) December 13, 2022
Meskipun gampang, saya belum bisa. Bahkan belum mencoba kedua cara itu. Biasa, pemalas yang merasa smart dan selalu optimistis pastilah punya dalih. Dari “entar aja kalo butuh” sampai “suruhan orang juga bisa” sambil mengabaikan kemungkinan suatu saat terjebak sikon survival.
Saya menduga salah satu kecakapan teknis primitif, dalam arti mula-mula, yang dikuasai manusia sebelum mengenal pasak dan paku adalah tali-temali. Membuat bivak, memasang jebakan binatang buas, membuat kapak batu bertangkai dan senjata lontar membutuhkan tali-temali.
Kini, untuk Anda yang berusia 18 tahun ke atas, dengan maupun tanpa pengalaman kepanduan, berapa jenis simpul yang Anda kenal?
Di Twitter dan YouTube banyak video tali-temali. Saya senang melihatnya, dari menyambung tali besar dan tali kecil sampai menambatkan perahu atau kapal ke bonggol dermaga, namun tak ada yang dapat saya praktikkan. Kalau simpul jangkar sih saya bisa.
Kalau yang di bawah ini tampaknya sederhana. Namun untuk mencobanya butuh mentor karena saya takut tangan atau jari terjepit.
Nah, dasi itu juga tali-temali tetapi saya lebih suka mengalungkan dasi sambil bercermin. Itu pun tak sekali jadi. Maklumlah keseharian kerja saya dahulu lebih sering berkaus bahkan kadang bercelana pendek.
How to knot a tie pic.twitter.com/5iTjxtmUzL
— H0W_THlNGS_W0RK (@HowThingsWork_) September 12, 2022
Versi cepat mirip sulap, dengan teknik berikut ini, pernah saya lihat videonya tetapi saya cari tak ketemu.
https://twitter.com/RexxMosez/status/1548950259501514752?t=cSg6tRaRHiB_Am8mR9dSlw&s=19