Tadi pagi di warteg belum ada lauk tahu tempe. Tetapi siang tadi saya lihat penjual tahu goreng di Alfamart Jalan Raya Kodau, Pondokmelati, Bekasi, Jabar, sudah buka lagi setelah tiga hari libur gara-gara produsen tempe tahu mogok produksi.
Meskipun demikian hari ini masih ada produsen tempe dan tahu yang mogok, misalnya di Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, sampai Minggu 11 Desember besok (¬ Kumparan).
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, harga kedelai akan normal akhir bulan, “Karena jauh dari Amerika sana butuh waktu 45 hari kan, jadi diperkirakan Desember akhir, Januari awal sudah normal harganya.” (¬ CNN Indonesia)
Nah, di luar urusan Pak Mendag, saya tadi membuka kotak tahu — fotonya ada di atas alinea pertama. Saya tanya penjual gorengan, sekotak isi berapa, dia bilang, “Wah berapa ya, soalnya kan waktu beli belum dipotong.” Dia katakan lebih waktu saya tanya apakah ada seratus potong.
Lihat tahu putih saya ingat saringan tahu. Saya lihat di lokapasar, ternyata kain yang sama juga dipakai untuk saringan kopi seperti di kopi thiam.
Tentang tahu, saya punya dua ingatan. Pertama pabrik tahu. Dahulu ibu teman saya semasa bocah bikin tahu, masih pakai penggiling batu yang engkolnya diputar oleh pekerja. Saya jadi tahu alangkah lamanya proses pembuatan tahu.
Kedua? Saya bisa menunggui kaleng tahu kulit gepeng hampir sejam di sudut depan Pasar Palmerah, Jakbar, sampai pemiliknya datang sekitar pukul dua dini hari. Ya, dahulu ada masa kalau pulang larut saya kadang mampir pasar. Berbelanja. Tahu kulit gepeng enak buat dibacem.
Yang mengajari saya berbelanja adalah seorang fotografer, Daniel Supriyono. Sekarang dia nyambi jual masakan Jawa. Dia tetap rajin berbelanja, sekalian memotret. Karyanya dia jual ke Shutterstock.
2 Comments
Kalau saya, yang saya ingat tentang saringan tahu psda masa lalu adalah bahan kaus yang murah. “Kaus kok.koyo saringan tahu,” demikian kalimat seseorang tatkala mengejek orang lain yang dianggap memakai kaus jelek.
Dahulu kala ada juga kain saringan tahu disablon batik oleh Batique, Malioboro. Baju tanpa kerah dengan kancing dari batok kelapa.