Apa, kelambu? Keran di bak cuci piring takut nyamuk? Saya belum melakukan tabayun. Foto di atas adalah setelah pekerjaan selesai. Kalau saya punya action camera bisa saya videokan.
Mestinya ada dua lembar kelambu, di kiri dan kanan keran, dengan ujung bawah menjuntai ke dasar bak. Tetapi kelambu kanan sudah saya copot saat memotret. Saya memasang kelambu, dari kantong plastik yang saya bedah, untuk mengganti keran patah.
Kenapa pakai kelambu? Aliran pipa ke keran tak memakai setop keran (ball valve), langsung dari toren. Saat membuka keran lama pasti air akan muncrat. Maka saya putuskan memasang kelambu di kiri dan kanan keran. Badan saya menahan pancaran air dari ujung pipa di tembok.
Karena tekanan air tak kuat amat, pekerjaan cepat selesai. Badan saya tak sampai basah kuyup. Dapur tak menjadi becek.
Sebelum memasang keran baru, artinya sebelum melepaskan keran lama, semuanya sudah saya siapkan. Pancuran lengkung saya lepas. Adaptor untuk pipa satu inci saya copot karena pipa di tembok berdiameter ¾ inci. Selotip putih untuk drat sudah saya balutkan.
Tinggal sat set sat set selesai. Saya melakukannya tadi malam, begitu pun membeli kerannya, di Mitra10. Toko besi biasa sudah tutup. Kalau pesan daring butuh waktu, pengiriman supercepat bisa seharga keran.
Alatnya cuma plastik apa saja asalkan bersih dan double sided adhesive tape.
3 Comments
👍 Contoh DIY yang tak memerlukan keahlian setara keahlian Mas Sunar….
Berarti Lik Jun bisa 🤣
😬