Soal perlindungan konsumen pengobatan disfungsi ereksi ini bijimana ya, kalau bukti tak taat janji harus mengadu ke mana?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Impotensi adalah satu hal, lemah syahwat adalah hal lain

Kantong sampah darurat itu menampakkan selebaran yang sebelumnya sudah saya lihat terselipkan pada pintu gerbang sejumlah rumah. Sambil mengayuh sepeda saya tadi tak dapat membaca isi teks hijau pada kertas folio bolak-balik itu. Akhirnya saya paham maksudnya setelah jadi sampah.

Lalu apa menariknya promosi macam ini?

Soal pertama: tak ada yang baru. Selalu ada isu impotensi dan atau lemah syahwat. Penyebab disfungsi ereksi dan ejakukasi dini itu macam-macam. Androlog dan konselor seks dapat membantu.

Kalau lemah syahwat itu beda lagi. Gairahnya memang meredup, bukan lagi seperti slogan Departemen Penerangan api nan tak kunjung padam. Bahkan mungkin tak ada keinginan. Kalau pasangan juga tak berminat, atau sudah lupa soal itu, mestinya bukan malapetaka.

Tak ada hasrat tetapi saat tidur si batang menggeliat lalu mengeras, padahal mungkin sedang mimpi jadi caleg? Itu wajar belaka. Kalau ereksi terjadinya pagi, saat seorang pria masih tidur, orang menyebutnya morning wood. Perempuan dewasa sering bercanda, kayu pagi adalah pengundang morning quickie. Mengurusi kayu bakar berdua sebelum memasak memang bagus.

Soal kedua: alamat klinik pengobatan alternatif disertai peta, tetapi tanpa kode QR, itu pun perkara jamak dalam promo pengobatan alternatif. Dalam selebaran ini nama tempatnya adalah Klinik Impotensi Herbal Alami, padahal mengeklaim diri bisa menangani puluhan penyakit. Kalau ada baliho bisa buat swafoto.

Impotensi adalah satu hal, lemah syahwat adalah hal lain

Maka saya membayangkan, ketika ingin mengobati bisul di mata kaki lalu menanya sekelompok ibu yang sedang merubung gerobak sayur, apakah saya berani menyebut nama tempat praktik ini?

Baiklah, cukup menunjukkan selebaran juga bisa. Lalu seorang ibu bilang, “Oh, tempat itu? Janjinya lima hari terbukti, kan? Suami saya udah masuk hari kelima puluh nih. Saya sih aman dari gangguan dia. Tidur lebih nyenyak.”

Impotensi adalah satu hal, lemah syahwat adalah hal lain

Saya akan menanggapinya santun, “Jadi bisul di mata kaki suami belum meletus, Bu?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *