Saat melihat daun muda, dalam arti harfiah, saya kadang memotretnya. Begitu pun tunas muda. Oh, semua tunas itu muda. Setahu saya begitu. Tetapi teman saya masih merasa sebagai tunas muda, dengan catatan dari dia, “Tunas selalu muda, cuma durasiku sebagai tunas aja yang lama, Mas.”
Dia menolak tua. Menurutnya posisi dirinya menguntungkan karena terus melajang. “Bukan antikomitmen, Mas. Masih suka bebas aja. Soalnya masih trengginas.”
Dia masih lari jauh dan bersepeda gunung. Latihan bela diri hanya untuk sendiri.
“Entar kalo udah tua nggak merana. Semua udah surut, nggak trengginas, tapi waktu muda sudah kenyang, puwaaassss….”
Setelah tua nggak trengginas tetapi sebagai trenggiling (tenggiling) sudah kenyang, kata saya.
Kenyang dalam bahasa Bali?
5 Comments
Kalau ‘daun muda’ yang bermakna kiasan, apakah juga dipotret? 😅
“Durasi bertunasnya lama”, masih trengginas. 😊.
Cara mengemukakan tulisannya, unik ya Mas. Dan kaya kosakata. 😊
Foto daun muda kiasan biar yang bersangkutan yang mengunggah foto diri di medsos. 🙏
Terima kasih untuk apresiasi dari Njenengan, Mbak 🙏
Nah, apakah Paman juga masih trengginas?
Trenggiling 🤣
😂