Iklan jual mobil pada kaca mobil jualan: dari privasi hingga pajak reklame. Perlu kejelasan.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Iklan mobil dijual: privasi dan pajak reklame

Sabar, yang saya maksud murah itu iklannya, bukan mobilnya. Jawabannya mudah: memasang iklan di mobil jualan, menjadikan iklan transit atau iklan berjalan. Makin tinggi mobilitas mobil, makin luas jangkauannya, apalagi kalau lalu lintas merambat pada satu lajur. Kalau macet total tanpa gerak tentu rugi, mata yang terpapar iklan tak berganti. Lalu? Ada tiga hal bagi saya.

Pertama: pengunggahan foto dan informasi oleh orang lain di media sosial, misalnya di blog ini. Apakah melanggar privasi pemilik mobil?

Saya tak menyensor nomor telepon yang kabur itu maupun pelat nomor mobil karena mobil itu memang diiklankan secara berkeliling untuk dijual. Jadi berbeda dari foto mobil seken di ruang pamer yang bukan wilayah publik. Tentu, saya terbuka terhadap diskusi dan kritik soal ini. Misalnya saya salah, foto akan saya sensor.

Kedua: mencoba kemampuan ponsel dan aplikasinya untuk membaca teks. Nomor telepon dalam iklan oleh Google Lens dibaca “641908777247”, padahal yang benar adalah “081908777247”. Namun untuk nomor ini saya tak melakukan konfirmasi untuk publikasi dengan meneleponnya karena itu adalah nomor yang diumumkan kepada publik seperti yang dilakukan spanduk agen properti.

Ketiga: soal pajak reklame. Saya tak paham apakah iklan menjual mobil dengan cara macam ini termasuk objek pajak. Menurut pasal 3 huruf e Pergub DKI No. 24/2022, tentang nilai sewa reklame (NSR), “Reklame Berjalan/Kendaraan: Rp50.000 per meter persegi per hari” (¬ Bapeda Jakarta).

Adapun NSR adalah nilai jual objek pajak reklame ditambah nilai strategis lokasi pemasangan reklame.

Saya bukan ahli hukum. Saya hanya penasaran soal pajak iklan pada kendaraan, karena yang berupa tempelan atau stiker pun dipajaki. Pengecualian berlaku untuk “label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya”.

Lalu bagaimana dengan mobil, apapun merek dan harganya, termasuk angkot, yang memasang stiker besar Harley-Davidson™ pada kaca belakang? Begitu pun stiker cetak digital besar bertema Hello Kitty™ alias Harōkiti pada bodi mobil?

Iklan mobil dijual: privasi dan pajak reklame

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *