Asgar. Akronim asli Garut. Ada juga yang bilang asal Garut. Memang tukang cukur yang terkenal dari Garut, Jabar, terutama Kecamatan Banyuresmi. Presiden SBY juga pelanggan barber asgar (¬ Okezone), begitu pun Presiden Jokowi (¬ Detik).
Ingatan tentang pangkas rambut asgar itu muncul saat saya mendapati kios barber baru di lingkungan saya. “Bagus tuh Pak,” kata seorang bapak, dulu ketua RW saya, yang melihat saya memotret papan nama. Saya tak menjelaskan bahwa sejak pandemi saya melakukan swacukur, lebih higienis dan murah. Lagi pula cuma meratakan kebotakan kok.
Sambil berjalan, lamunan saya sampai ke blawong, sebutan untuk ahli gali sumur di Jogja. Kebanyakan penggali datang dari Dusun Blawong, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul, DIY (¬ Muklas Alkaf dan Kodiran, UGM).
Saya juga teringat buruh sindang, ada yang menyebutnya kuli sindang. Di Jabodetabek, mereka dikenal sebagaimana pekerja galian proyek, misalnya untuk kabel bawah tanah di pinggir jalan, membersihkan gorong-gorong, dan pekerjaan kasar lainnya. Mereka berasal dari Desa Sindang Laut, Kecamatan Lemah Abang, Cirebon, Jabar (¬ Kompas TV).
Dahulu ketika membangun rumah dan harus menyelesaikan dak beton lantai dua, pemborong saya tak menyewa molen yang bising. Dia mengerahkan rombongan buruh sindang yang bekerja estafet.
Dan saya tahu, sebuah RT lebih memilih mengerahkan buruh sindang untuk membersihkan got mampet. Lebih mangkus dan sangkil ketimbang memobilisasi warga untuk kerja bakti, lalu malamnya para bapak mengeluh pegal linu dan masuk angin tetapi got tidak bersih amat. Lebih baik para bapak dan ibu ambil kursi, meriung sambil ngopi dan ngemil, melihat buruh bekerja.
4 Comments
Biasanya cuma meratakan kebotakan tarifnya sama dengan potong rambut?
Kayaknya iya 🤣🤣🤣🤣
Wah Paman rugi, no. 😬
Makanya kalo cuma pelontos ngasal mendingan swacukur, tapi harus rajin 😁