Makin jauh selisih angkatan makin jauh rentang perbedaan nilai-nilai. Gen Z lebih berterus terang.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Daun alamanda kering di atas daun lompong

Ucapan “OK boomer!” oleh kalangan muda, yakni generasi X (kelahiran 1965—1980) dan terlebih generasi milenial (1981—1996), apalagi generasi Z (1997—2012), bagi sebagian kalangan tua, generasi baby boomers (1946—1964), dianggap sengak, kurang menghargai yang tua. Padahal itu di Barat. Memang sih tergantung latar dan konteks percakapan.

Di Indonesia, sebutan untuk generasi boomers adalah generasi kolonial. Padahal boomers lahir pasca-PD II, saat banyak negeri baru merdeka, terbebas dari penjajahan. Kalimat barusan adalah cerminan generasi kolonial, gagap memahami rima dan pelesetan (pun) tersebab tak paham konteks.

Saya teringat itu saat melihat daun kering yang basah di atas daun lain yang lebih besar. Keduanya berbeda spesies. Tetapi sebagai vegetasi keduanya menghidupkan halaman ciut saya.

Keragaman generasi ada di pelbagai ruang kehidupan, dengan sekian perbedaan nilai-nilai, dari organisasi sosial sampai perusahaan. Makin jauh selisih angkatan makin jauh rentang perbedaan.

Di Indonesia masih sopan, orang muda masih sungkan mengucapkan “OK boomer!”, paling pol saling mengedipkan mata di antara sesama kaum sambil menahan tawa.

Dominasi generasi milenial dan Z

Begitulah kehidupan. Padahal generasi akhir boomers dahulu juga meledek boomers angkatan awal. Ungkapan “Wah maap nih, waktu itu saya belum lahir” saat angkatan lama membahas masa lalu acap terlontar. Sementara generasi Z lebih santai menanggapi, “Oh zaman kapan itu, Oom?”

Kemudian yang sepuh menggerutu, “Waktu zaman barok Bach dan era Beatles kamu juga belum lahir, kok tahu soal itu?”

Kaum belia lebih terbuka, “Soalnya yang itu penting, malu kalo nggak ngerti.”

Kalau blog ini? Jelas blog wong tuwèk, kolonial, masih bermain di teks pula, bukan bervideo di YouTube dan Tiktok. Orang muda yang tersesat ke sini pun membatin, “Bapak ini ngomongin apa sih?”

Kaus

¬ Infografik: Katadata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *