↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sudah sebulan ini pikap tahu bulat yang masuk lingkungan saya menjajakan dagangan dengan mendendangkan tembang bercengkok Sunda. Kata-kata yang diucapkan sih dalam bahasa Indonesia.

Sejak muncul hampir sepuluh tahun silam, cara menjajakan tahu bulat hampir seragam. Selalu ada mantra “digoreng dadakan”.

Lalu setelah ada penjaja yang berlagu — baru, untuk kawasan saya, entah di tempat lain — lalu yang lain mengikuti, apakah gaya ini akhirnya juga generik?

Apapun cara menjajakan, semuanya memanfaatkan teknologi digital nan murah. Suara direkam dengan ponsel ke kartu memori SD kemudian diputar dengan bantuan penguat (amplifier) dan pelantang suara (sepiker trompet).

Delapan tahun silam, pada 2014, saya masih mendapati penjaja roti menempelkan mikrofon di dagu, selama mengendarai motor dia terus menjajakan dagangan secara langsung malalui mulut.

Tahu Bulat Sampai Malam

Akhirnya berkenalan dengan tahu bulat

Oh, ternyata kamu memang tahu!