Kajian grafologis Ferdy Sambo muncul setelah ada kasus. Kalau sebelum kasus namanya berprasangka.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Apakah grafologi tentang Sambo tidak bias?

“Tulisan tangan Mas tambah jelek, susah dibaca. Dulu waktu mulai kerja pake komputer, lalu jarang nggambar, tulisan masih kebaca. Sekarang jaman hape tambah payah, tanda tangan udah beda jauh,” kata Kamsi.

“Yah begitulah. Gimana lagi, hehehe…” sahut Kamso.

“Kalo tulisan Mas dianalisis jangan-jangan dari sisi kepribadian dan kecenderungan kayak Sambo, Mas.”

“Bisa jadi.”

“Gimana dong?”

“Kalo mau nganalisis ya sekarang, mumpung aku belum terkenal, belum kena kasus apa gitu. Nanti setelah ada masalah, nah baru dibuka, jadi orang percaya kalo yang ahli baca tulisan tangan dan tanda tanganku nggak bias.”

“Kok bias, Mas?”

“Bisa aja kan karena foto surat udah kesebar, dia menganalisis orang yang sudah dikenal publik. Mungkin delapan puluh lima persen mendekati kenyataan, tapi orang bisa anggep itu bias, menghakimi….”

“Lah, kalo si pakar nganalisis manuskrip Mas tanpa diminta, lalu bikin report, apa hak dia?”

“Ya aku yang minta dia bikin lalu aku serahkan notaris buat disimpen bareng wasiat.”

“Lebih penting wasiat Mas menyangkut siapa aja selain aku dan anak-anak. Ngapain baca analisis grafologis. Hihihihi….”

Psikologi Sambo

5 thoughts on “Tulisan tangan, kepribadian, dan kecenderungan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *