Pemanis buatan dalam kemasan ramah bepergian

Petugas bandara mestinya sudah terbiasa dengan aneka obat bawaan penumpang, termasuk 1.200 tablet.

▒ Lama baca < 1 menit

Ini bukan gula saya karena hingga kini saya belum memerlukannya. Memang sih, diabetes bisa menyerang kaum belia, di bawah 40, jadi bukan lagi penyakit orang tua. Umpamanya gula darah saya tinggi ya lumrah, karena banyak kawan, tetapi tetap saja itu masalah.

Teman saya dahulu, dalam usia 30 lebih sedikit, ketahuan bergula tinggi karena lukanya, akibat lecet terjatuh dari motor, tak kunjung kering. Ketika dia ke dokter langsung disuruh ke laboratorium.

Umumnya pemanis buatan memang dikemas agar mudah dikantongi tanpa terselip. Kemasan saset adalah paling populer. Bisa dibawa ke kantor, kedai, dan resepsi. Biasanya sih kedai bagus menyediakan saset pemanis buatan selain gula pasir dan gula merah.

Pemanis dalam gambar ini berupa tablet bersodium siklamat dan sakarin. Dalam wadah merangkap dispenser isinya 1.200 butir. Cara mengeluarkan tablet cukup menekan tombol.

Saya sih membayangkan petugas bandara sudah terbiasa dengan bermacam obat yang menyertai penumpang. Jadi misalnya 1.200 tablet ini dicurigai, petugas tinggal menyuruh si pembawa menelannya. Hal sama berlaku untuk pembawa obat hipertensi untuk sebulan.

Tentang ragam pemanis buatan, sila tengok laman Alodokter. Di sana aspartam juga disebut.

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

5 Comments

junianto Senin 29 Agustus 2022 ~ 22.55 Reply

Jadi, gula siapa itu, Paman?

Pemilik Blog Selasa 30 Agustus 2022 ~ 00.36 Reply

Gula orang rumah, berasal dari gula tamu yang ketinggalan lalu dihibahkan 😄

junianto Selasa 30 Agustus 2022 ~ 09.16 Reply

Semoga lain kali yang dihibahkan, setelah ketinggalan, adalah ponsel 😬.

Pemilik Blog Selasa 30 Agustus 2022 ~ 09.21

Sekalian mobil juga

Tinggalkan Balasan