Kamsi: “Telor ayam mahal. Pake telor puyuh mau, Mas?”
Kamso: “Omelet telor puyuh? Bikin kue juga pake telor puyuh? Bikin bisulan nggak?”
Kamsi: “Halah, Mas kalo makan bubur ayam, soto, dan nasi kucing ambil sate telor puyuh berapa tusuk?”
Kamso: “Ngaco, suamimu ini nggak pernah ambil telor puyuh!”
Kamsi: “Sabar. Hihihi. Aku mau masak buat menteri perdagangan. Dia bilang harga telor ayam naik karena bansos dirapel tiga bulan, akibatnya permintaan naik.”
¬ Gambar praolah: Sahabat Nestlé
4 Comments
Kalau versi atasannya menteri perdagangan sih penyebab utamanya kenaikan harga pangan
https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/08/29/jokowi-ungkap-penyebab-naiknya-harga-telur-hingga-prediksi-2-minggu-lagi-harganya-akan-turun
BTW tolong bilang ke Tante Kamsi, saya sudah lama tidak makan telur puyuh karena mengira gampang bikin kadar kolesterol jahat saya meninggi. Pidihil belum tentu ya?
Masalahnya memang di hulu: pakan dan bibit ayam.
Aneh aja menteri satu ini. Tapi siapa yang angkat dia?
Wah, siapa, ya?!
Mari menanya rumput yang bergoyang sehingga sapinya pusing