Seseorang yang baik hati, tidak kikir apalagi loba, suka menolong, mengirimi saya delapan botol limun sarsaparila dan coffee beer cap Agung, terbikin di Ngoro, Jombang, Jatim. Keduanya minuman beruap*.
“Buat adem-adem,” katanya via WhatsApp. Ya, cuaca sedang panas berawan dan menggerahkan.
Limun Agung ini tenar. Peredarannya tak hanya di Jatim, bahkan kantor pemasaran di Solo, Jateng. Di lapak daring, limun ini dalam tiga varian juga tersedia. Sebagai minuman daerah yang bisa keluar pagar mungkin seperti minuman soda cap Badak dari Pematangsiantar (¬ lihat: Indonesia.go.id) yang juga bikin sarsaparila.
Selain Badak, di lokapasar juga ada sejumlah merek sarsaparila daerah, mendampingi jenama asing, yang buatan Indonesia maupun impor, seperti Bickford’s dan Bundaberg dari Australia.
Sarsaparila sering dikesankan sebagai minuman jadul. Sebetulnya tidak. Mungkin atribut “limun” yang memberikan aura jadul. Generasi boomers dan X akrab dengan istilah limun — tetapi jika mereka mengucapkan kata itu mulai 1980-an akan dianggap melucu karena istilah soft drink lebih terpelajar.
Jika sarsaparila, apapun jenamanya, adalah wedang jadul bagaimana dengan Coca-Cola yang ada sejak 1886? Di sinilah kata classic dan jadul bisa berbeda makna. Soal konotasi. Classic juga memberikan kesan classy, seperti halnya vintage.
Saya tidak tahu apakah di BPS ada data tentang minuman sarsaparila. Di Kementerian Perindustrian, Kadin, dan BPOM pasti ada — dan tentu di Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia. Biarlah itu jatah “penulis konten kreatif” di media berita untuk mengangkatnya.
Tetapi yang jadi masalah, industri minuman di daerah kadang tak terdaftar di pusat, mereknya mungkin tak ada di BPOM karena belum beroleh izin edar. Di Kementerian Koperasi dan UKM sangat mungkin ada untuk industri rumah tangga (SPP-IRT, diterbitkan oleh wali kota dan bupati) seperti temulawak. Sarsaparila? Perlu dilacak. Ihwal faedah sarsaparila, mungkin jika tanpa gula, ada tujuh khasiat (¬ Alodokter).
Kembali ke sarsaparila — penulisan Indonesia untuk sarsaparilla, yang kadang oleh khalayak disebut “saparela” — ada yang menarik dari limun Agung, yang beroperasi sejak 1963 itu. Dalam situs PT Agung Ngoro yang memajang foto bagus, ada pernyataan bahwa perusahaan terbuka terhadap tenaga kerja difabel (terutama tuli dan bisu).
*) Beruap: ber + ruap, berkarbonasi, carbonated
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
2 Comments