Survei BRIN: khalayak memilih cara selain menggoreng ketika minyak sawit mahal. Lho, semua orang tahu, Bang.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

BRIN: Perubahan Perilaku Konsumen Sebelum dan Setelah Dicabutnya Subsidi Minyak Goreng Sawit

“Jadi apa yang kau tahu urusan minyak goreng versi BRIN itu?”

“Nggak tau, Bang. Saya cuma baca beritanya, dalam webinar tuh peneliti LIPI eh Brain, Bli Yuda Bakti, bikin survei, saya lupa judul laporan surveinya, tapi saya cari di situs Brain nggak nemu siaran pers soal itu. Padahal biasanya kan ada rilis kalo sebuah lembaga punya hasil survei buat publik. ”

“Kacau amat kau! Mengarang itu! BRIN, bukan Brain. Lantas kenapa kau ikutan orang nyinyir mencemooh BRIN?”

“Saya nggak nyinyir, Bang. Cuma ikutan bingung aja baca berita. Namanya juga orang awam, Bang. Mana paham saya soal metodologi?”

“Nah itu dia! Nggak paham tapi nyari rilis. Sok kali kau! Pasti kau terpengaruh orang nyinyir, menyoal kenapa pula sekelas BRIN bikin survei macam itu. Litbang koran juga bisa, pasti kau mau bilang macam itu. Bukankah begitu, bukan?”

“Bukan.”

¬ Gambar praolah: Freepik

Gambar: Mega emoh antre migor, anjurkan rebus

Karak Salatiga tak patuhi Mega

4 thoughts on “BRIN dan minyak goreng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *