Balik modal kuliah paling cepat ya jadi guru

Balik modal kuliah terlama di kedokteran, tercepat di keguruan, informatika, dan statistika plus sains data.

▒ Lama baca < 1 menit

Balik modal kuliah terlama di kedokteran, tercepat di keguruan

Ketika anak ingin jadi dokter, banyak orangtua tak sanggup. Biayanya mahal. Kadang setelah anak mulai praktik pun ortu harus menyubsidi. Padahal rerata waktu untuk balik modal kuliah kedokteran itu 3,5 tahun.

Balik modal kuliah terlama di kedokteran, tercepat di keguruan

Lalu kuliah yang paling cepat balik modal? Ilmu pendidikan dan teknik informatika, dalam setahun balik modal. Demikian menurut data koran Kompas (29/7/2022).

Balik modal kuliah terlama di kedokteran, tercepat di keguruan

Kata Kepala UPT Humas Universitas Negeri Semarang Muhamad Burhanudin, sebagian besar mahasiswa prodi keguruan berasal dari masyarakat kelas menengah bawah. Maka biayanya dibuat untuk tidak terlalu tinggi.

Adanya peningkatan kesejahteraan guru dan terbukanya lulusan keguruan di sektor lainnya juga meningkatkan potensi upah. “Dengan perhitungan ini, maka jelas biaya yang dikeluarkan untuk kuliah pendidikan lebih cepat mencapai break even point,” katanya (¬ Kompas.id).

Dalam asumsi saya, beasiswa dan kredit adalah sebagian dari solusi — selain orangtua ikut tabungan pendidikan, terutama jika tak rawan PHK dan ajek beroleh pendapatan. Saya tak tahu bagaimana kredit untuk biaya kuliah mahasiswa sekarang.

Dahulu, beberapa teman kuliah saya mengambil kredit dari BNI — saat itu, kalau hanya biaya kuliah humaniora per semester di PTN, tergolong murah, karena subsidi, setara 150-an liter bensin Premium yang juga bersubsidi. Dosen saya, Afan Gaffar, mengejek mahasiswa yang sanggup beli Levi’s 501 dan Adidas Stan Smith atau Puma Wimbledon tetapi enggan membeli buku terbitan LP3ES seharga Rp2.000-an.

Untuk student loan di Amrik, sila lihat senarai versi Fund.com.

Balik modal kuliah terlama di kedokteran, tercepat di keguruan

Kuliah kian mahal, setelah lulus gajinya kecil

3 Comments

junianto Jumat 29 Juli 2022 ~ 14.04 Reply

Beberapa pekan lalu saya bertemu dan ngobrol dengan kenalan, pengusaha toko besi. Anaknya mau masuk ke Fakultas Kedokteran PTN di Solo jalur mandiri, dia bersedia menyumbang Rp 800 juta ternyata sang anak tidak lolos.

Saat bertemu saya, dia bilang akan mencoba gelombang kedua, dan menyiapkan Rp 1 miliar.

Hanya, saya belum ketemu dia lagi untuk menanyakan hasil seleksi gelombang kedua.

Sempat terpikir untuk jadi ide konten blog tentang mihilnya pendidikan tapi, seperti ide-ide lain, menguap begitu saja.

Pemilik Blog Jumat 29 Juli 2022 ~ 14.22 Reply

Hwaduh mahalnya belum lagi untuk buku, praktikum,dlsb.

Kalo soal ide menguap, saya banyak banget 🙈

junianto Jumat 29 Juli 2022 ~ 15.23 Reply

Dan bapak itu sudah membayar Rp 250 juta untuk sang anak buat FK Gigi sebuah PTS di Solo Raya, dan komitmen Rp 450 juta (akan dilunasi dengan menyicil empat kali/sudah dibayar satu kali, sekitar Rp 100 juta) buat FK di sebuah PTS di Yogyakarta.

Jika anaknya tembus ke FK di Solo dengan donasi Rp 1 miliar, dan memilih itu, dia akan kehilangan Rp 100 juta yang di Yogya, dan 15 persen dari Rp 250 juta yang di FKG/sekitar Rp 40 juta. Total Rp 140an juta.

Tinggalkan Balasan