Cara Detik memberitakan korban bullying meninggal

Detik memasang paragraf pencegat setelah judul, memberi kesempatan pembaca untuk memilih terus atau urung.

▒ Lama baca < 1 menit

Cara Detik memberitakan korban bullying meninggal

Saya menghormati cara Detik, media dengan jenama diri detikcom, dalam memberitakan kasus meninggalnya seorang bocah laki sebelas tahun setelah dia depresi akibat dirisak teman-temannya untuk menyetubuhi seekor kucing. Peristiwanya di Kabupaten Tasikmalaya, Jabar. Anak itu meninggal awal pekan ini setelah sepekan lebih demam dan tidak doyan makan.

Pada awal tulisan setelah judul, Detik memasang peringatan, bahwa isi berita berkemungkinan mengganggu pembaca. Bisa dipahami karena daya tahan setiap orang berbeda.

Produk jurnalistik melaporkan fakta. Namun selalu ada cara yang pas untuk melaporkan fakta, karena untuk kasus kriminal berupa kekerasan, apalagi kekerasan seksual, misalnya sudah diperiksa polisi, tidak selayaknya sebuah berita meniru BAP yang juga memuat kata “berita”.

Peringatan untuk konten verbal tekstual sama pentingnya dengan peringatan untuk konten visual.

Foto jenazah Brigadir J di Kumparan

Berbagi gambar kecelakaan, di manakah batasnya?

Gaya TvOne dalam berita Brigadir J dan Ferdy Sambo

2 Comments

junianto Jumat 22 Juli 2022 ~ 23.09 Reply

Syukurlah, di antara kekacauan media berita daring, masih ada yang bagus kayak begini, tak beda dari Kumparan.com terkait foto jenazah Brigadir J yang ditulis Paman dua hari lalu.

Pemilik Blog Sabtu 23 Juli 2022 ~ 09.56 Reply

Nanti bertambah yang begitu. Ya gambar, ya teks, ya judul, ya iklan programatik.
Memang sih hal bagus itu lama menularnya, tak secepat hal buruk.

Tinggalkan Balasan