Jika sore hujan, istri saya bilang, “Lumayan, nggak perlu nyirami.” Kalau malam hari hujan, pagi esoknya saya bilang serupa.
Itulah manusia: ingin cuaca seperti kepentingannya. Tidak hujan saat menjemur kasur dan karpet sampai padi, kopi, dan tambakau. Pun tak hujan saat bepergian apalagi kalau harus berdandan. Lain waktu manusia berharap hujan turun saat dia tidur malam, atau saat tanaman butuh siraman.
Tetapi kita tahu cuaca dan iklim tidak bisa diatur. Manusia harus menyesuaikan diri. Kalau semalam tidak hujan, pagi harus menyirami tanaman yang butuh air, terutama saat kemarau. Itu yang saya lakukan sambil melamun.
Manusia yang harus menyesuaikan diri, dengan akal dan teknologi. Payung dan jas hujan adalah contoh sederhana. Cara yang lebih maju adalah seperti Negeri Belanda: sayur dan bunga hidup sepanjang masa dalam rumah kaca, untuk ekspor. Tahun 2021 nilai ekspor florikultur Belanda mencapai 12 miliar Euro (Rp 186 triliun), sekitar sembilan persen dari total ekspor hasil pertanian (¬ Wageningen University & Research).
Luas Negeri Belanda 41.865 km². Luas Jateng 32.800 km². Semprul betul mereka pernah punya jajahan luas bernama Hindia Belanda — terakhir jatuh adalah Aceh (1904, tetapi perlawanan baru padam 1915) dan Bali (1908).
3 Comments
Sejak dua hari lalu hujan tidak turun, dan hari ini saya pun nyirami tanduran.😁
Mari, mari…
Ini barusan selesai.😁 Hari ini bisanya nyirami siang, ya siang saja.