“Kok Jokowi ngumpulin relawan? Katanya nggak pengin tiga periode?”
“Buat nyatuin suara milih calon penerus dia kali.”
“Penerus apa pengganti?”
“Oh, beda ya? Pokoknya dia minta relawan dengerin aspirasi apa aspirin akar rumput gitu. Ndak tau rumput teki atau teka-teki. Bisa aja akar rumput tuh beda khasiat kalo dibandingin akar partai.”
“Banyak amat tim relawannya. Ada tujuh yang diakui dan menyatakan diri. Ada Posraya Indonesia, Gerakan Rakyat Nusantara, Laskar Cahaya Timur Indonesia, Relawan Sepeda, Garamiro, Kerja Cerdas Ikhlas, dan Timbul Sehati Indonesia. Yang sama Projo udah duluan.”
“BTS aja cuma satu army, eh ARMY. Jokowi lebih banyak. Situ ikut army yang mana?”
“Ndak ikut mana-mana. Syarat buat jadi relawan kan harus tulus, sukarela, bukan sesukanya, apalagi ngarep dapat pos. Aku ndak mau.”
“Pos kamling? Pos wesel?”
¬ Gambar praolah: BPMI Setpres
2 Comments
Akar rumput, grass roots, kata yang dahulu banget sering saya dengar dan pakai tatkala bekerja di sebuah “tabloid politik”. Rasanya sudah cukup lama enggak dengar kata itu.
Tentang army Jokowi, mungkin bakal lebih banyak lagi, akan lebih dari “hanya” tujuh….
Konon ungkapan akar rumput ini dari politik domestik Amrik: “This party has come from the grass roots. It has grown from the soil of people’s hard necessities”.