Terlepas dari cak cuk yang diucapkan anak-anak itu, unggahan video oleh Ganjar Pranowo di Twitter menyajikan dua hal menarik. Pertama: bagi anak-anak polos dan spontan itu, Ganjar adalah figur TikTok. Kedua: dia bercanda bahwa namanya adalah Tugiman.
Bagi kalangan yang cocok, video itu mencerminkan gaya komunikasi Ganjar yang merakyat, nggak jaim, bahkan anak-anak pun dia ladeni, sehingga mobil patwal di depan terpaksa berhenti kemudian mundur.
Bagi yang tak suka, “Duh, sampe segitunya bikin pencitraan, sampe anak orang pun dia kerjain.”
Pencitraan menuju Pilpres 2024? Entah. Dia bisa membantah hal itu bukan pencitraan untuk apapun. Sama seperti Anies Baswedan juga boleh mengatakan hal serupa. Itu semua semata untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Persamaan Ganjar dan Anies adalah masing-masing tidak, atau belum, menyatakan diri untuk maju pilpres. Masing-masing juga punya pendukung.
Lalu perbedaan keduanya? Anies bukan kader partai, sehingga tak ribet dengan petinggi partai. Sedangkan Ganjar adalah kader partai — tepatnya: petugas partai — sehingga dia harus loyal kepada ketua umum, maka lebih dari sekali dia mengelak bahwa urusan capres adalah wewenang organisasi dan tentu Megawati.
Tetapi persoalan tak berhenti di situ. Menguat sinyal bahwa PDIP, partainya Ganjar, akan menyorongkan Puan Maharani. Senyampang dengan itu, beberapa fungsionaris partai menyerangnya, dari Bambang Pacul Wuryanto hingga Trimedya Panjaitan, menganggap Ganjar ambisius.
¬ Gambar praolah: akun Instagram @ganjar_pranowo
5 Comments
Tugiman, eh Ganjar Pranowo memang jagoan medsos. Layak bila kawan separtainya tapi beda “haluan”, seperti Bambang Pacul dan Trimed, jadi ketar-ketir.
Anies juga jago main medsos bahkan sebelum jadi gubernur. Dia juga jago retorika.
Nah soal saudara sepertai Ganjar itu punya jagoan yang ramah medsos nggak? Ingat, Pilpres 2024 diisi banyak pemilih pemula.
Karena mereka nggak punya, maka mereka pun nyio-nyio Ganjar.
Éwa agawé santosa 🙈
😁