Tersebab beroleh buah gowok pada 2006, saya pun membuat posting ihwal gowok dalam arti harfiah maupun kiasan. Gowok yang bukan buah adalah perempuan dewasa yang menjadi guru privat bagi seorang pemuda sebelum menikah, atas permintaan orangtua dari sang perjaka. Pelajaran dan praktik asmaragama adalah salah satu materi.
Perempuan gowok saya ketahui pertama kali dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Novel itu sudah dua kali difilmkan, yaitu Darah dan Mahkota Ronggeng (Yazman Yazid, 1983) dan Sang Penari (Ifa Isfansyah, 2011) — lihat: katalog Film Indonesia.
Artikel media ihwal gowok yang cukup jelas sila lihat Tirto.id: “Belajar Menghadapi Malam Pertama Bersama Gowok”.
4 Comments
Pasar Gowok pernah dengar tapi belum pernah ke sana.
Di Solo Raya adanya Pasar Gawok (orang sering membacanya Nggawok) dekat Stasiun Gawok, di Kecamatan Gatak, Kab Sukoharjo. Tak begitu jauh dari markas Kopassus Kandang Menjangan (tapi masuk ke desa).
Pasar yang populer https://travel.tribunnews.com/2021/08/05/jelajahi-pasar-gawok-pasar-tradisional-di-sukoharjo-yang-buka-setiap-pon-dan-legi
Nah!
Berarti dulu gowok dikenal ya.
Gowok buah maupun gowok perempuan, dua-duanya asing buat saya, Paman.
Yang buah belum pernah lihat ya? Di Solo nggak ada. Berarti buah langka. Kalo di Jogja ada Pasar Gowok.