Koran cetak memang selalu muncul telat. Jika koran terbit pagi, berita kemarin sebelum siang muncul esoknya. Namun yang sudah diduga dan ditunggu pembaca pun terpenuhi hari ini: Kompas memasang obituarium Buya Ahmad Syafii Maarif sehalaman, di muka, dengan hemat kata. Lalu disusul halaman dalam.
Pendekatan grafis Kompas ini seperti yang pernah dilakukan saat Abdurrahman Wahid, B.J. Habibie, dan Jakob Oetama wafat. Sebuah cara bertakzim dalam melepaskan kepergian orang besar berpulang kepada Sang Khalik.
Tata letak obituarium Kompas sebelumnya pernah menjadi kaus, bersama tata letak bertopik lain. Tata letak edisi obituarium koran Palmerah ini perlu dicetak terpisah, bukan di atas kertas koran dengan jejak lipatan, menjadi poster yang siap dibingkai.
4 Comments
Koran besar sangat menghormati tokoh sangat besar….
Bukan cuma koran besar ah. Setiap media punya cara dan gaya, yang tentu seusai selera pembacanya
🙏😇
Maaf kurang yang, Paman.😁
Mangsud daripada saya, dalam konten Paman ini, (Kompas) koran besar yang sangat menghormati tokoh sangat besar….
🙏😇🌺