Saya menahan senyum saat mendapatkan kiriman obat dari teman via GoApotik. Pada bungkus tersegel ada teks “Sehat selalu ya, Sowbat!”
Oh, sowbat. Towbat towbat sowto babat campur kawat bikin sambat.
Pasar daring memang menyasar milenial dan generasi Z. Karena merekalah pasar yang lebih tumbuh. Maka sapaan sowbat tepat. Kaum tua ya harus tahu diri dan maklum.
Tetapi pasar daring kadang juga masih gagap menyapa konsumen, bisa Anda, bisa kamu. Artinya mereka belum banyak beranjak jauh dari tujuh tahun lalu.
Tentu tergantung konteks juga, dalam hal ini segmentasi produk. Sebuah penerbit buku bisa ber-kamu untuk konten kaum muda dan ber-Anda untuk buku filsafat, agama, politik, dan sejarah.
Kalau stasiun radio sih lebih jelas dan konsisten. Radio untuk oldies selalu ber-Anda , bukan ber-kamu. Wawancara penyiar muda dari radio untuk orang tua dengan narasumber yang teman sendiri menyapa Anda, atau Mas Anu dan Mbak Anu, sambil ber-saya. Di luar taping apalagi di luar on air, ya lu gue.
Sebelas tahun lalu saya kagok disapa cewek sejawat yang berusia lima tahun di atas putri sulung saya, “Paman, kamu sudah baca ini?” Dia selalu ber-kamu dengan semua orang tanpa pandang usia. Artinya dia egaliter.
4 Comments
Saya pernah pakai kamu dalam teks IG kedai istri tapi kemudian kok merasa gimana, gitu. Akhirnya pakai Anda atau penjenengan.
Memang semuanya tergantung sosok bisnis kita, citranya, dan pelanggannya. Sebuah resto bercitra untuk keluarga tentu kurang pas pakai kamu.
Tapi kalo nambah kedai baru untuk nongkrong anak muda, pakai kamu dan kalian malah pas. Lha kalo kedai baru di Solo itu pake lu malah diécé 😅
lu gua lu gua, gua selarong po piye? 😁😂
Gua eh goa hantu rumah si Buta