Berani juga pemilik perkutut ini memancangkan tiga batang tiang, masing-masing dengan dua palang untuk cantolan sangkar burung, di luar halaman. Tali kerekan sangkar bisa diakses setiap pelintas jalan di samping rumah.
Saat saya foto, burung sudah diturunkan. Misalnya burung masih mengudara, dan semua sangkar terisi, pasti riskan. Saya sering mendengar, burung di teras pun dicuri. Burung apa saja pokoknya yang disukai pasar. Biasanya pencuri berboncengan, naik motor. Tentu sangkar ditinggal.
Misalnya si pencuri tertangkap, apa ya jawabannya kalau ditanya, “Situ suka burung kan? Kenapa nggak beli sendiri, terus dipiara dengan baik, penuh kasih sayang?”
2 Comments
Mungkin si pencuri akan balik bertanya, “Situ ngapain tanya-tanya? Emang situ wartawan?”
Atau si maling manuk bekas wartawan majalah Kukila Raya