Penakluk dua begal itu pun bebas

Amaq Sinta melawan empat begal, dua tewas, tapi dia jadi tersangka pembunuh.

▒ Lama baca < 1 menit

Amaq Sinta sang jagoan, melawan begal dan menang, dua begal mati

Matek Maling nama dusun di Desa Ganti, Praya Timur, Lombok Timur itu. Dari sana, dini hari Ahad 10 April lalu, seorang petani bernama Murtede alis Amaq Sinta (34) pergi bersepeda motor ke rumah sakit untuk menunggui ibunya. Tetapi empat begal mengikuti lalu menghentikan dan menyerangnya di Dusun Babila, antara lain dengan pedang. Amaq melawan dengan pisau 30 senti. Dua penyamun tewas, sisanya kabur.

Lalu Amaq pun mejadi tersangka, diterungku di Polsek Praya Timur, kemudian masyarakat heboh, lantas polisi menangguhkan penahanan, sampai akhirnya Polda NTB menghentikan penyidikan dan membebaskan Amaq dari status tersangka karena tak terbukti melawan hukum (Sabtu, 16/4/2022). Kapolri pun sudah membuat pedoman, Peraturan Kapolri No. 6/2019, untuk menyetop penyidikan dalam kasus warga membela diri dari serangan penjahat.

Memang, menjadi tersangka dan kemudian terdakwa belum tentu menjadi terpidana. Hakim bisa memvonis bebas. Namun penetapan tersangka diikuti penahanan dalam kasus Amaq sudah mengusik rasa perikeadilan. Misalnya kelak hakim memidanakan dia dan Amaq lain jadilah peradilan sesat.

Tentang Matek Maling, artinya membunuh pencuri, Amaq mengisahkan hikayat, di dusun itu dulu pernah terjadi perkelahian antarmaling, mati semua.

Jika korban menewaskan begal saat membela diri

6 Comments

Zam Selasa 19 April 2022 ~ 02.27 Reply

kalo misal tidak viral, sepertinya tidak berujung menggembirakan.. jadi ingat dengan kasus serupa di Bekasi..

Pemilik Blog Selasa 19 April 2022 ~ 12.37 Reply

Sisi bagus medsos di situ meski kadang diabaikan seperti kasus Meliana di Tanjung Balai.
Kalo yang Bekasi, suami memperkarakan istri kan ya? Lah dia suka main, mabuk, gitu. Payah.

junianto Minggu 17 April 2022 ~ 13.53 Reply

Kabar gembira untuk banyak orang — kecuali para begal.😁

Pemilik Blog Minggu 17 April 2022 ~ 13.58 Reply

Mereka itu terlalu. Tanpa mengancam dulu untuk kasih opsi tapi langsung menyerang untuk mempersingkat waktu.
Waktu sepeda saya msh baru ada orang yang ingetin jangan bersepeda malam lewat tempat sepi, siapa tahu ada begal mengira itu sepeda mahal

Tinggalkan Balasan