↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sopir pribadi kian dibutuhkan agar kita tak kecapaian — asalkan mampu menggaji

“Kesannya keren, gitu. Kita tinggal nunggu sopir di depan lobi sambil ngetwit,” kata seorang perempuan muda yang bercita-cita memiliki sopir tapi tak merangkap sebagai suami.

Jangan tersenyum dulu. Itu kutipan sepuluh tahun silam, dalam posting 2012. Kini sopir pribadi makin menjadi kebutuhan, terutama di kota besar yang kemacetan lalu lintasnya parah. Dalam posting itu saya menyentil persepsi orang terhadap mobil yang layak disopiri. BMW seri 3, misalnya, untuk dikendarai sendiri.

Soal kenyamanan mengemudi, yang tahu sopir. Tetapi kenyamanan menumpang ya penumpang yang tahu. Nyaman bagi sopir belum tentu nyaman bagi penumpang. Itulah kenapa reviu mobil sejak zaman media cetak hingga era video medsos juga membahas kenyamanan penumpang.

Apakah lansia harus pakai sopir? Saran gerontolog dan psikolog, kalau masih suka dan tak membahayakan ya silakan saja.

Sopir: Pelengkap Mobil