Yang penting punya tas kertas branded…

Jangan-jangan tas kertas ini sudah turun peminatnya karena kesejahteraan kelas menengah meningkat.

▒ Lama baca < 1 menit

Apakah tas kertas bermerek fesyen masih dianggap keren?

Tampaknya ini warisan era pra-media-sosial. Menenteng tas kertas dengan logo jenama akbar itu bagi sebagian orang dirasa keren. Tas yang tak kuat menampung barang berat itu kadang menemani tas kecil saat pembawanya berangkat dan pulang kerja. Dulu tasnya dijual di jembatan penyeberangan.

Kini, dalam era konten piktorial di medsos, tas kertas berlogo fesyen hanya sahih sebagai bahan pamer jika ditenteng seusai belanja, masih di area mal. Mau tambah foto menunggu sopir di lobi, atau sedang membuka bagasi mobil atau pintu, juga boleh. Itu bonus.

Apakah tas kertas bermerek fesyen masih dianggap keren?

Bagi orang dengan kesadaran sosial tinggi, karena masih normal, masih membutuhkan orang lain untuk meneguhkan keberadaan diri, berbelanja adalah pengalaman yang layak dibagikan kepada publik. Aku berbelanja maka aku ada. Tas kertas bermerek, tanpa menunjukkan isi, adalah pertunjukan lunak yang simbolis. Tetapi karena kesejahteraan meningkat, kesan saya pemamer terus berkurang.

Tadi, karena terantuk arsip posting yang bisa untuk Nemu Posting Lawas (NPL), tentang tas kertas itu, saya kemudian mencari tas kertas bermerek di lokapasar. Ternyata banyak pelapak menyediakannya dengan rentang harga beragam.

Apakah tas kertas bermerek fesyen masih dianggap keren?

Saya tak tahu tingkat ke-laku-an penjualan tas-tas itu. Saya hanya menduga tas-tas itu masih ada peminatnya.

NPL: Tas kartonku bergaya maka aku ada (2011)

Buat apa sih ada kategori Nemu Posting Lawas?

Apakah Anda pernah terpaksa membeli tas belanja?

Tas banpres dari Jokowi

Dunia Merek Kita

6 Comments

Zam Minggu 10 April 2022 ~ 22.28 Reply

wow.. saya punya tas-tas “bermerek” begini malah saya buang karena menuh-menuhin.. tahu gitu saya jual-jual aja apa ya.. 😅

mereknya kebanyakan Primark dan H&M 🤣

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 22.51 Reply

Emang mau jual ke mana Zam+😅

junianto Minggu 10 April 2022 ~ 14.54 Reply

Ada masanya saya merasa keren menenteng tas
kertas cokelat Levi’s — meski sebenarnya belinya selalu nunggu diskonan 50 persen atau “beli satu dapat dua”. 😂🙈

Sebaliknya, istri jika membeli tas atau sendal/sepatu sendal bermerek, dus wadah sepatu/sepatu sendal atau tas kain wadah tas bermerek itu dia tinggal di toko, pulang menenteng barang dalam tas plastik/tas keresek. 😬

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 15.45 Reply

Lho ditinggal di toko?
Bingung saya 🙈

junianto Minggu 10 April 2022 ~ 16.28 Reply

Kalau beli tas branded kan ada wadahnya, biasanya tas terbuat dari kain tipis, atau wadah lainnya. Nah, tas kain tipis itulah yang ditinggal di toko oleh istri saya, diserahkan SPG. Dia minta tas plastik atau tas keresek hitam besar untuk menenteng tas bermerek yang baru dibeli.

Beli sendal atau sepatu sendal Kickers, misalnya, dus wadah sepatu dia tinggal/serahkan SPG lalu minta tas plastik atau tas keresek hitam besar untuk mewadahi sendal/sepatu.

DUMP.

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 19.30

Kantong berbahan lembut untuk membantu penyimpanan dan perawatan barang kulit, misalnya agar tak lecet tergesek benda lain, atau untuk mengurung saset-saset silica gel 🙏😇

Tinggalkan Balasan