↻ Lama baca < 1 menit ↬

Putu dan klepon mengikat janji

Tak pernah jelas alasannya kenapa gerobak penjual putu juga berisi klepon. Apakah bukan sebaliknya? Tidak. Bunyi peluit gerobaknya serupa putu pikulan zaman dulu, diembus oleh uap kaleng air pengukus. Kalau penanda penjual klepon saya tidak tahu.

Tadi sore sebuah keluarga memanggil penjual putu lewat. Sudah beberapa hari menunggu namun baru berjodoh tadi. Si bungsu keluarga itu, sudah bekerja, belum pernah merasakan putu, lalu tergoda mencicipi setelah melihatnya di media sosial.

Putu dan klepon mengikat janji

Harga sepuluh lonjor putu maupun sepuluh butir klepon sama: Rp10.000. Si bungsu mengamati bagaimanakah putu dibuat oleh penjual.

Kalau si sulung sih tahu rasa putu karena waktu dia kecil ladang dibelikan ibunya, juga dari penjaja yang lewat pada sore hari.

Putu dan klepon mengikat janji

Jangan-jangan keluhan sebagian generasi tua benar, anak-anak mereka kurang mengenal penganan tradisional dan kurang doyan buah lokal, dari manggis, duwet, sirsak, sampai jambu air. Kalau sudah berupa jus ada kemungkinan doyan, misalnya jus belimbing dan jus jambu.

Entah di mana salahnya.

Putu dan klepon mengikat janji

Buruk rupa nikmat rasa

Ganjal pagi

Ubi Rebus, Singkong Rebus, Bandrek…

Minuman Hangat dari Vending Man