Spontan saja, karena dia adalah kembang maka saya sapa Mbang. Besok mungkin saya sapa dengan nama lain kalau saya menamai dia, tetapi kemungkinan dia takkan bernama. Paling saya sebut alamanda saja. Kalau belasan cupang saya — maksud saya ikan cupang, karena cupang bukan ikan sudah merupakan stempel nama, temannya sealed with a kiss — dulu masing-masing punya nama. Misalnya si Gugun, dari nama Anggun, karena ekor gandanya nan panjang seperti selendang biru keperakan, elok saat berkelok, namun kasihan pernah tanggal.
Teman saya ada yang menamai sepeda motor dan mobilnya. Tetapi motor bebek lawas Honda C70 tak dia namai Pitung maupun Bebek melainkan Dul. Peugeot lawas dia namai Bandot, bukan Bardot, dilafalkan secara Jawa, bukan Prancis.
Teman saya yang lain, waktu indekos di Jalan Grinting, Kebayoran Baru, Jaksel, menamai lampu TL 20 Watt-nya Kiai Pilip. Alasannya, ada tulisan Philips dari pabriknya. Dia terkesan oleh Kiai Slamet, kerbau albino milik Keraton Surakarta.
Anda juga menamai barang-barang Anda yang bukan flora maupun fauna?
4 Comments
yang menamai servernya juga ada, paman.. ini sih untuk kemudahan identifikasi.. 😅
Saya dulu dimarahi tim saya karena server di kantor saya namai Upil Teles Umbel Garing 🙈
Baiklah, mulai hari ini trail putih saya, yang aslinya motor Yamaha YT-115, saya panggil dengan nama Yeti.
Makhluk Himalaya?