Stok bahan ngeblog bukan masalah bagi saya

Blog saya berisi hal-hal ringan karena saya memang hanya bisa bicara hal-hal enteng.

▒ Lama baca < 1 menit

Stok bahan ngeblog bukan masalah bagi saya

Maaf, judul saya jemawa dan tampak aneh karena kini sudah tak relevan: presensi digital bukan hanya blog. Maka izinkanlah saya menjelaskan.

Stok bahan ngeblog itu setiap orang punya. Persoalannya tinggal ada waktu dan tenaga untuk menulis atau tidak. Atau dalam bahasa yang gampang lagi enak: sudi atau tidak. Selain itu ada pula soal mood atau suasana hati.

Jelas, kan? Saya bicara bahan. Seperti bahan makanan dan bumbu dapur. Meskipun ada belum tentu kita ingin memasak padahal bisa. Warung makan banyak, bisa mengudap di tempat, baper (bawa pergi) atau take away, dan pesan antar. Bisa juga tetap memasak tapi yang seolah tidak ribet.

Tentang konten blog pribadi, setiap orang punya gaya dan selera. Ini soal preferensi. Saya tidak bisa menulis sepak bola karena tidak paham. Saya juga bukan narablog pelancong. Banyak yang serbabukan dan serbatidak.

Blog saya berisi hal-hal ringan karena saya memang hanya bisa bicara hal-hal enteng. Saya tidak bermain di Instagram karena tidak dapat menghasilkan foto maupun ilustrasi layak. Saya tidak sepenuhnya bermain di Twitter karena saya sering menulis lebih panjang dari kuota cuitan. Saya tak menulis posting di Facebook karena di sana sesak dan riuh.

Orang-orang lain juga punya stok bahan. Lalu mereka menuangkannya di platform yang mereka rasakan cocok, termasuk di YouTube dan Tiktok — atau malah cukup di grup WhatsApp.

Jadi yang namanya bahan, kalau saya sempat dan ingat mengolahnya, ya kemudian ada di blog ini. Macam-macam isinya tapi serbapermukaan. Sudah begitu tak lucu pula, pun tak mencerdaskan.

Tak ada yang istimewa soal bahan untuk konten di wadah pribadi. Apapun platformnya. Setiap orang punya bahan. Maka mengatakan selalu punya stok bahan ngeblog bukanlah kejemawaan nan pongah.

Soal kualitas isi blog, itu terserah penilaian orang lain. Dianggap bagus ya syukur. Dibilang jelek ya kebangetan, kok sampai hati mengungkapkannya, tak cukup membatin.

Stok bahan ngeblog bukan masalah bagi saya

6 Comments

Tito Sigilipoe Senin 7 Maret 2022 ~ 17.31 Reply

Pengalaman saya. Pakai satu platform medsos bisa rame. Pakai platform lain belum tentu rame :)).

Pemilik Blog Senin 7 Maret 2022 ~ 18.54 Reply

Tergantung platformnya juga. Facebook kayaknya paling unggul.

junianto Senin 7 Maret 2022 ~ 11.01 Reply

BTW semoga Paman segera mampu menghasilkan foto maupun ilustrasi yang layak, agar kita juga terhubung di Instagram….

junianto Senin 7 Maret 2022 ~ 05.54 Reply

Biarlah kita yang selalu punya stok bahan ngeblog, mengolahnya sbg konten blog, dan orang-orang lain yang selalu punya stok bahan untuk platform lain yang dianggap cocok, bermain di platform tsb.

Eh, saya boleh mendaku “kita”, Paman?

Antyo® Senin 7 Maret 2022 ~ 10.10 Reply

Sip. Sepakat.
👍🍎

Tinggalkan Balasan