Apakah manusia sebelum zaman batu sudah mengenal bunuh diri, karena dalam asumsi kita kehidupan mereka sederhana?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Rumput liar dan bunuh diri

Daya hidup. Itu yang saya renungkan saat berjalan kaki dan melihat serumpun rumput, mungkin teki, tumbuh di antara jeglongan beton jalan.

Setiap makhluk punya sifat bawaan tak mau mati dan takut mati. Secara naluriah, makan dan minum, atau apalah pokoknya asupan, adalah untuk mempertahankan hidup, dan kawin untuk prokreasi: mempertahankan spesies.

Tetapi manusia, sebagai makhluk tertinggi, punya kerumitan masing-masing. Saya tak tahu apakah dalam perkembangan awal kehidupan menuju peradaban, selain dorongan primitif untuk membunuh, kadang karena terpaksa agar bukan dirinya yang dibunuh, manusia sudah mengenal bunuh diri.

6 thoughts on “Rumput liar dan bunuh diri

  1. Belum lama tadi saya merenung tentang rasa takut mati, gara2 hari ini ada tiga kabar duka cita : ibu tua tetangga, ibunya besan saya, dan simbahnya mbak kasir resto istri saya.

    BTW ada kata asuoanu di alinea dua, itu aslinya Paman mau nulis kata apa?

    1. 1. Teka-teki kehidupan 🙏

      2. Maaf dan terima kasih untuk koreksi. Sudah saya betulkan jadi asupan. Sepekan belakang saya sering typo error krn belajar menulis pakai jari telunjuk dan tengah di ponsel, bukan jempol seperti selama ini 🙏🙈

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *