Sebagai pejalan kaki kita kesal terhadap motor yang masuk trotoar. Tapi sebagai pembonceng?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Motor masuk trotoar dan kemenduaan kita (2011)

Ya, itulah yang terjadi. Atas nama adab, kita menentang motor naik ke trotoar. Tapi sebagai pembonceng motor, terutama ojek, kita memilih manut. Kalau saya tak salah ingat, ini foto pertama saya dari atas jok ojek. Tapi saya ingat memotretnya dengan kamera saku di Jalan Sisingamangaraja, Jaksel, akan ke Ratu Plaza, membeli periferal komputer, Januari 2011.

5 thoughts on “NPL: Motor masuk trotoar dan kemenduaan kita (2011)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *