Aku bersyukur karena masih punya kesadaran. Setidaknya merasa masih punya.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Dua kursi di atas got Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Mendung yang menggerahkan, sebentar lagi pasti hujan, tapi langit antara kelabu dan jingga. Seakan-akan cuaca menuju sepia. Tadi, dalam gegas menuju warung, mataku melihat dua kursi menghadap ke jalan, mengangkangi got. Aku tak tahu sejak kapan kedua tempat duduk itu didudukkan di situ. Mungkin sejak tahun lalu tapi aku tak peduli karena mataku tak terganjal.

Klik. Klik. Dua jepretan. Aku meneruskan langkah cepat. Jangan sampai hujan jatuh ketika aku belum sampai rumah sekembali dari warung.

Dalam ayun cepat gerak kaki aku tetap melamunkan dua kursi itu. Aku tak kenal yang punya rumah. Aku tak meminati kursi itu. Aku tak terganggu oleh kedua benda di samping bak sampah itu, yang jika bermata mungkin melihati setiap pelintas.

Terlalu banyak hal tak penting yang aku perhatikan. Tak sampai mendalam memang. Tapi aku bersyukur karena masih punya kesadaran. Tanpa kesadaran, hal penting maupun tak penting sama-sama hilang dari perhatian.

4 thoughts on “Dua kursi dan hal-hal tak penting lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *