Nama yang bisa diterima lebih banyak orang dan mewakili nasion ya Ibu Kota Negara.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Nama IKN jangan Nusantara

Opa Willy kemarin singgah sebentar saat jalan pagi. Langsung ke pokok masalah dia menanya Kamso soal ibu kota baru. “Menurut you gimana, Kam?”

“Ya gimana lagi. Kan udah jadi niat lama. Eh ada pandemi. Kalo ditunda, proyek bisa mangkrak. Sama-sama makan ongkos ya dituntaskan aja,” sahut Kamso.

Lalu Opa menanya harapan Kamso. Jawabannya: kota besar yang modern, tertata, semua aturan ditegakkan, buang sampah sembarangan dihukum, IMB mutlak, air bersih merata tanpa pada bikin sumur, polusi ditekan pol, nggak ada suap di jalan apalagi lebih tinggi lagi, nggak ada kelompok intoleran bin radikal, nggak ada rumah liar.

“Emang you yakin bisa?”

“Ya harus bisa. Jangan sampai ngulang sejarah mau bikin kota pulau yang menyaingi Singapura tapi gagal, padahal dulu dikelola badan otorita.”

“Soal nama Nusantara gimana?”

“Nggak usah, Opa. Itu Jawa sentris, menganggap wilayah luar sebagai taklukkan. Tapi kalo pake nama Bandar Raya entar dikira isinya bandar judi sama narkoba. Pakai nama Ibu Kota Negara aja. Disingkat IKN.”

“Entar disingkat Ikan gimana? Kan deket ama bunyi i-ka-en? Atau disingkat Ikane apa Ikone biar iconic, jadinya juga ikan, kan?”

“Apapun bisa dipelesetkan, Opa. Kalo terbukti bagus, kan singkatan meledek nggak laku? Kalo nggak bagus ya bakal diejek terus.”

¬ Gambar praolah: Shutterstock, Instagram @nyoman_nuarta

4 thoughts on “Nama ibu kota? Ya IKN aja!

      1. Iya, bener!

        Kalau ternyata saya nanti kesulitan menemui beliau bapak presiden, akan saya sampaikan melalui ketua RT 08 RW 07 Kelurahan Sumber, pasti sampai ke beliau bapak presiden yg juga warga di lingkungan RT tsb.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *