Mari kita bersambat pagi di taman ini sambil menikmati tahu isi

Bangku taman untuk publik. Tak semua permukiman punya. Berarti itu barang mewah.

β–’ Lama baca < 1 menit

Bangku taman di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Tadi saya menyinggahi kios penjahit Uda Yen di samping taman, sekadar menyapa, bertanya kabar. Dia sedang ngopi dan merokok. Dia tak tahu nama saya, tapi dia tahu saya warga di kompleks itu. Ketika akan meninggalkan tempat saya melihat bangku taman. Saya pun memotretnya. Ponsel bergoyang karena tangan terbebani tas keresek yang berayun.

Maka solusinya, tas berisi tahu isi, pisang goreng, dan onde-onde saya letakkan di atas bangku. Lalu klik.

Saya bukan warga kawasan itu. Tetapi saya ikut senang dapat menikmati, sekadar lewat, lingkungan apik. Berbahagialah permukiman yang masih punya ruang terbuka untuk kepentingan bersama.

Lalu soal sambat? Hanya judul impulsif setelah mengunggah gambar ke aplikasi WordPress.

8 Comments

junianto Minggu 30 Januari 2022 ~ 11.20 Reply

Kalau saya, kemarin yang terbebani tas keresek yang berayun bukan tangan saya tapi setang bagian kiri trail hitam saya. Trail yang tidak perlu keranjang. πŸ˜—πŸ˜™

Pemilik Blog Minggu 30 Januari 2022 ~ 13.55 Reply

Beli Viar roda tiga aja buat belanja, Lik Jun!
Keren lho πŸ‘πŸŒΊπŸŽ

Pemilik Blog Minggu 30 Januari 2022 ~ 16.15

Atau beli ATV Yamaha atau Honda. Eh gak ada pelat nomor ding ya.

junianto Minggu 30 Januari 2022 ~ 16.40

ATV buat beli nangka? 😰

Pemilik Blog Minggu 30 Januari 2022 ~ 17.32

Ya nangka, ya bunga, ya antar pesanan.
Coba matur juragan. πŸ™πŸ™ŠπŸ™ˆ

junianto Minggu 30 Januari 2022 ~ 20.37

malah bisa dipecat, saya!

Pemilik Blog Minggu 30 Januari 2022 ~ 22.31

Berarti sudah nggak disayang
πŸƒ

Tinggalkan Balasan