Tadi saya menyinggahi kios penjahit Uda Yen di samping taman, sekadar menyapa, bertanya kabar. Dia sedang ngopi dan merokok. Dia tak tahu nama saya, tapi dia tahu saya warga di kompleks itu. Ketika akan meninggalkan tempat saya melihat bangku taman. Saya pun memotretnya. Ponsel bergoyang karena tangan terbebani tas keresek yang berayun.
Maka solusinya, tas berisi tahu isi, pisang goreng, dan onde-onde saya letakkan di atas bangku. Lalu klik.
Saya bukan warga kawasan itu. Tetapi saya ikut senang dapat menikmati, sekadar lewat, lingkungan apik. Berbahagialah permukiman yang masih punya ruang terbuka untuk kepentingan bersama.
Lalu soal sambat? Hanya judul impulsif setelah mengunggah gambar ke aplikasi WordPress.
8 Comments
Kalau saya, kemarin yang terbebani tas keresek yang berayun bukan tangan saya tapi setang bagian kiri trail hitam saya. Trail yang tidak perlu keranjang. ππ
Beli Viar roda tiga aja buat belanja, Lik Jun!
Keren lho ππΊπ
ππ
Atau beli ATV Yamaha atau Honda. Eh gak ada pelat nomor ding ya.
ATV buat beli nangka? π°
Ya nangka, ya bunga, ya antar pesanan.
Coba matur juragan. πππ
malah bisa dipecat, saya!
Berarti sudah nggak disayang
π