Tudung ransel era pra-Covid-19

Saya malah berharap akan memakai tudung ini lagi karena berarti saya bekerja di luar rumah.

▒ Lama baca < 1 menit

Tudung ransel antiair yang memantulkan cahaya

Karena saya gantung lama di gudang, akhirnya tudung ransel ini kotor, diberaki cicak. Dulu dia menjadi perlengkapan saya, terutama saat musim hujan, agar ketika pulang malam membonceng ojek punggung saya tampak.

Sejak dulu saya takut tertabrak. Bahkan saya punya beberapa jaket menyala supaya malam hari terlihat. Kulit saya gelap, sering pakai kaus hitam, sehingga tak aman pada malam hari.

Kalau saya sebut tudung Scotch reflektif ini dari masa prapandemi memang benar tapi belum lengkap. Akhir 2019 saya sudah tak bekerja ngantor, tak ada alasan bawa ransel yang kadang berisi tablet dan laptop. Setelah itu sesekali saya bekerja di luar rumah, bawa ransel seperti keong karena ada perlengkapan mandi segala.

Tudung ini saya pakai terakhir Februari 2020 malam, sudah mulai pandemi, kebetulan hujan deras, dan kompleks terendam banjir selutut sehingga taksi tak bisa masuk. Beruntung saya bawa jaket gulung tahan air dan tudung ransel. MacBook pun aman. Tapi saya basah kuyup.

2 Comments

junianto Minggu 23 Januari 2022 ~ 12.25 Reply

Berarti Paman dahulu pernah jadi pembalap : pemuda berbadan gelap.🏃

Pemilik Blog Minggu 23 Januari 2022 ~ 12.40 Reply

Anggota AMPI. Anak muda paling item.

Tinggalkan Balasan