Sebetulnya saya ini kaya

Punya banyak dollar Amrik, bukan Zimbabwe, dan punya banyak emas, itu nyaman. Tapi jangan disimpan di rumah, kecuali tinggal di Rawa Dolar.

▒ Lama baca < 1 menit

Daun dolar-dolaran bikin kaya

Punya banyak lembaran dolar. Saya suka. Misalnya sehelai daun dolar itu bernominal 100 USD tentu lumayan enak saya. Emang kalau semua kebutuhan dasar, dari makan sewajarnya sampai bayar listrik, selalu terpenuhi saya bisa ngapain aja? Investasi buat pemasukan pasif dan membantu orang lain.

Jadi kaya itu enak, apalagi kalau orang lain tak tahu saya kaya. Hanya kantor pajak yang tahu. Kalau kaya, saya bisa berlagak miskin. Nggak miskin amat sih sampai harus dapat santunan pemerintah, kalau terkuak jadi skandal nasional. Tapi apakah mungkin seseorang kaya tanpa ketahuan, apalagi jika punya istri dan anak bahkan pacar?

Lompong bukan emas juga bikin kaya kalau ada yang mau beli mahal

Lamunan saya jauh melayang saat mengamati tanaman istri saya. Saya tak paham aneka tanaman hias. Lompong-lompongan yang ada itu varian apa saya juga tak tahu. Tapi saya pernah mendengar ada lompong emas. Misalnya itu emas beneran karya Midas, oh alangkah asyiknya.

Dolar. Emas. Memang sakti. Dengan catatan bukan dolar Zimbabwe yang pernah punya emisi uang kertas 100 triliun — silakan beli jika berminat. Entah berapa harga sebutir telur di sana waktu itu.

Dolar? Dulu ada kue dolar. Di Pasar Baru Jakarta, kepingan dolar dibuat di tempat. Di Jatisampurna, Bekasi, Jabar, ada kampung Rawa Dolar. Ridwan Saidi, budayawan Betawi, punya kisah tentang kampung itu.

Waktu saya masih SD, sebuah buku di meja kangmas saya bertuliskan Agus Hadi Dollar. Ternyata itu nama teman sekelasnya, anak Ungaran, Kabupaten Semarang. Saya membayangkan uang saku sekolahnya dolar semua.

9 Comments

junianto Jumat 21 Januari 2022 ~ 10.46 Reply

Roti Dollar masih ada dijual di Toko Ganep Solo, Paman.

Pemilik Blog Jumat 21 Januari 2022 ~ 10.48 Reply

Oh ya, ya. Di Orion yang mahal itu juga.

junianto Jumat 21 Januari 2022 ~ 10.58 Reply

Hehehe, mahal.

Saya ke Orion hanya kalau beli sirup merek tertentu (untuk warung istri) krn yg jual cuma Orion dan satu toko lain.

Atau, membelikan roti pesanan mertua yang tinggal di Jakarta.

Pemilik Blog Jumat 21 Januari 2022 ~ 11.18

Sirop Tjampolay?

Pemilik Blog Jumat 21 Januari 2022 ~ 12.15

Dulu di koperasi Palmerah ada. Saya sering beli. Suatu kali bapak dan ibu mertua datang lalu saya beli. Eh sorenya undangan di Classic Rock Cafe, milik ibunya Kikan. Saya datang bawa tas berat isi tiga botol Tjampolay. Ada yang tanya, “Kok bawa vodka sendiri?”

BTW Tjampolay ijo jeruk nipis buat mixer Absolut, lantas bibir gelas ditaburi garam dan ditancapin lemon buat garnish enak lho kata teman saya penyuka air api ketika saya suguhi. Saya hanya membuatkan krn gak kuat minum.
Ya paling minum dikit banget.

junianto Jumat 21 Januari 2022 ~ 12.38

Tjampolay pisang susu atau rozen. Hanya dua jenis rasa itu yang saya pernah beli, dan terus beli sampai skrg.

tentang air api, sy pun enggak kuat minum, Paman. Tapi ada masanya, sebelum 98, sy selalu ada sedia di loker ktr😬.

Tinggalkan Balasan