“Halah, laki macam apa itu? Ndak gentle, klemak-klemèk ngidak tembelèk ora mlenyèk*. Dia kurang tegas, kurang keras sebagai wong lanang.”
Saya sering mendengar tuturan macam itu.
“Jadi cowok tuh yang gentle, berani tanggung jawab.”
Itu juga sering saya dengar. Kalau soal tanggung jawab sih mestinya tak kenal jenis kelamin.
Gentle. Gentleman. Gents. Lalu?
Untuk gentleman kita tahu itu mulanya berarti sosok pria necis, bukan buruh kasar, terpandang, bertutur kata santun, dan seterusnya, pokoknya bagus. Seperti orang Jawa menggunakan “priayi” untuk orang ketiga padahal orang yang dimaksud bukan menak.
“Sing endi to p(r)iyané?” itu sama dengan “sing endi wongé?”, tapi yang pertama lebih santun. Artinya, yang mana sih orangnya?
Gentleman juga umum menjadi sapaan, bahkan bisa berlaku jamak ketika mempersilakan sesuatu, “Gentlemen, please come this way.” Bahasa Indonesia lebih gampang, “Bapak-bapak silakan lewat sini…” Lebih panjang dan spesifik, “Bapak-bapak kami mohon melewati lajur ini…”
Gentleman juga berarti orang dengan reputasi bagus. Ucapannya bisa dipegang. Maka ada gentlemen’s agreement, tapi kalau diindonesiakan menjadi “kesepakatan tuan-tuan” kok lucu.
Lalu gentle di Indonesia? Sebagian kalangan mengartikannya sebagai pria jantan, maskulin, manly atau nglanangi bin lanang tenan. Apakah kencan disertai gentle touch boleh berarti serudak-suruduk?
Bahasa memang bisa lucu bahkan aneh. Orang Jawa dulu memelesetkan sapaan baku dalam bahasa Inggris menjadi, “Ladies and gentlemen, lêdhis and gatêlên**.” Ketika gentlemen disingkat gents, pelesetan tak menemukan rima.
Kenapa saya menulis soal ginian? Muncul ide ketika tadi memegang sabun cuci yang belum pernah saya coba.
*) Berjalan lamban, ogah-ogahan, loyo, sampai menginjak kotoran hewan pun tak menjadikan yang terinjak jadi benyai melebar
**) Lêdhis: bau apek; gatêlên: gatal tiada henti — bedakan dari, maaf, gathèl
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
5 Comments
Padahal gentle itu artinya lembut ya, Paman? Di sini mengalami perubahan makna gara-gara pemahaman kata “gentleman” yang berbeda.
Lha nggih niku, Ki Sanak 😂
Kalau sabun cuci itu yang beli istri Paman, itu kode keras agar Paman jadi orang yang gentle, bukan dadi wong lanang klemak klemek sing ngidak telek ora mlenyek.🏃
Lha yang beli saya jé. Tapi ya supaya saya ndak mlenyèk 🤣
😂😂😂