Di rumah saya ada barang yang mudah dicari dan ditemukan di gudang tapi hanya oleh saya. Barang itu adalah waterpas bermagnet, selalu menempel di bawah ambalan rak yang juga berwarna kuning. Meskipun lampu gudang menyala, karena banyak barang maka si waterpas itu tersarukan.
Buat apa sih waterpas? Salah satunya ketika akan memasang rak dinding maka kedua siku penyangga harus lurus. Begitu pula saat memasang dua paku untuk menggantung cermin dan lukisan, karena saksi mata kadang terkena efek optis paralaks, sehingga sudah meyakini lurus padahal belum, tapi kadung terpasang.
Sekarang waterpas kecil melekat bersama sejumlah alat. Misalnya bracket TV dan tripod kamera. Zaman dulu malah ada aksesori waterpas mini untuk kamera SLR.
Oh, saya teringat sesuatu. Belasan tahun silam saya mewawancarai seorang pelamar. Setelah itu dia harus ikut psikotes dan diwawancara di HRD. Esoknya orang HRD bingung karena sang kandidat membawa alat pertukangan, antara lain waterpas. Waktu ditanya dia bilang disuruh oleh pewawancara sehari sebelumnya karena menanya harus bawa alat apa saja.
Radar HRD bekerja instan. Langsung dapat tersangka. Tim penguji, dua di antaranya psikolog, tertawa di ruang lain. Mungkin mereka paham, sang pewawancara kurang tidur setelah begadang saat tenggat, sehingga kewarasannya menyusut.
Nah, si pembaca waterpas itu lolos. Akhirnya jadi pemred sebuah media fotografi digital. Dia tak butuh tripod berwaterpas karena sudah punya versi tukang.
5 Comments
jebul yang diwawancara bocah kartosuro…
Oh laré Tosuro ingkang Panjenengan ajari blusukan lèpèn ndamel dokumentasi?
Kula wastani laré Kleco.
kuwi adik kelasku to, kak blt? 😁
Berarti salahnya sang pelamar, kok yo ndadak takon barang neng pewawancara yang kurang tidur tapi skoy itu????
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Batas kejam dan ngawur kadang tipis 🙈