Apa sih yang disebut kualitas ekspor? Pertanyaan sembarangan ini punya jawaban gampang: layak ekspor. Entah sudah diekspor atau belum, lalu ke mana negeri tujuannya, itu perkara lain.
Begitu mudah produsen mengeklaim diri produknya export quality. Sepihak. Tak jelas siapa yang menilai, ada sertifikat atau belum, atau justru belum pernah ada program sertifikasi produk ekspor karena SNI sudah cukup dan pengimpor di mancanegara pun tak rewel.
Apapun klaim produsen, konsumen Indonesia tak peduli. Membacanya pun tidak. Misalnya dalam kasus korek gas tanpa api, melainkan bara, seharga Rp5.000 ini. Kalau macet setelah dipakai sepuluh kali ya langsung dibuang. Jangan mengadu ke warung karena itu bukan tanggung jawab mereka.
“Situ punya korek rewel sebiji aja marah. Saya masih punya stok dua lusin, Mas. Kalo rewel semua, saya lebih rugi dari situ, masih diprotes pembeli lagi,” mungkin akan begitu kilah Bu Warung.
4 Comments
beberapa kali saya menemukan produk (terutama fesyen) dari jenama ternama, tertulis “buatan Indonesia”.. jadi kualitasnya, secara teori, ya bagus..
tapi namanya produsen, pasti mengklaim produknya bagus.. 🤣
Syarat perdagangan di banyak negeri memang produk harus mencantumkan negeri pembuat dan info dalam bahasa negeri tujuan
Saya memang ndembik alias ndeso : baru sekarang tau ada korek gas bara beginian — yang export quality maupun bukan.
Berarti Lik Jun orang baik, tak berurusan dengan rokok 👍🍎