Wot penghubung dua wilayah RW masih dipalang oleh salah satu pihak sejak ada Covid-19. Apa boleh buat.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Jembatan kecil penghubung blok di Chandra Baru Pondokmelati masih dipalang karena pandemi

Sejak ada Covid-19, wilayah di blok seberang kanal memalang wot atawa jembatan — terlihat dari posisi palang yang memepet wilayah mereka. Warga luar blok harus memutar melalui jembatan yang cukup untuk dua mobil berpapasan, lalu memasuki blok seberang dengan melewati pos penjagaan 24 jam.

Lebay? Menurut saya tidak. Kondisi menuntut begitu. Tempo hari ada saja gang di sejumlah kampung dan kompleks yang ditutup, minimal searah, untuk mengontrol akses keluar masuk.

Di blok seberang, hingga kini masih ada gang yang dipalang, hanya bisa dimasuki dari arah lain.

Sedangkan untuk jembatan kecil, ada yang sejak awal tak ditutup karena menyangkut akses ke masjid yang ada di seberang kanal. Tapi kalau dari masjid mau masuk blok sana, dulu juga melalui pos penjagaan.

Apakah pemalangan wot hanya berlaku bagi sepeda dan motor? Nyatanya wot berundak pun dipalang. Ketika berjalan kaki, saya juga memutar, ikut rute kendaraan. Meskipun saya melihat beberapa kali ada ibu-ibu melompati palang, saya tak mengikuti. Saya bukan warga RT yang dipisahkan wot berpalang.

Jembatan kecil penghubung blok di Chandra Baru Pondokmelati masih dipalang karena pandemi

2 thoughts on “Masih ada sekat di antara kita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *