Kita semua ingin hidup wajar seperti sebelum pandemi. Hand sanitizer cukup dalam ransel dan mobil, bukan di rumah.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Perlengkapan wajib rumah tangga saat pandemi Covid-19

Tahun 2021 segera tutup buku. Selama dua tahun terakhir, sejak awal 2020, pada banyak teras keluarga tersedia disinfektan untuk paket besar dari campuran Bayclin dan air untuk bungkus paket tapi bisa membuat bilah cutter dan gunting berkarat, penyanitasi tangan yang namanya kalah populer dibandingkan hand sanitizer, dan disinfektan semprot.

Hari ini saya melihati tiga perlengkapan di meja kecil, ada heran dalam sedih, mengingat ketakutan merata saat grafik kasus meninggi, pengumuman kematian dari Toa masjid bisa sepekan tiga kali, padahal vaksinasi belum merengkuh banyak orang. Jeri ada dalam setiap keluarga. Karena ciut hati, kehidupan pun kadang terasa kelabu.

Tahun 2021 belum tutup buku, laman terakhir tinggal dua tiga kali dibalik ke kiri dengan ujung telunjuk, karena berharap tak ada lembar indeks, tapi kita semua mulai jemu dengan protokol kesehatan di rumah.

Sebelum ada pendemi, bagi saya hand sanitizer dalam ransel dan mobil sudah biasa. Lalu botol kecil itu bermakna lain, menjadi pengingat ancaman bahaya, justru ketika saya tak pernah bepergian, hanya di rumah.

Semua orang ingin menjalani hari sewajarnya seperti sebelum virus korona meraja. Tak perlu lagi tiga benda itu di teras. Bukankah cuci tangan dari keran sudah biasa setiap kali kita masuk ke rumah sendiri?

2 thoughts on “Saksi zaman dua tahun berjalan

  1. Syukurlah saya belum jemu dengan protokol kesehatan di rumah (apalagi di luar rumah) karena masih yakin terhadap manfaat besarnya saat pandemi.

    Misalnya, tatkala driver GoFood datang, saya menyambutnya dengan bermasker, setelah itu mencuci tangan pakai hand sanitizer atau sabun dan air. Dan seterusnya, dan seterusnya.

    Hampir tiap hari saya juga teringat saat grafik meninggi, termasuk tadi pagi. Antara lain karena satu dari banyak orang yang dahulu tidak tertolong adalah sahabat saya sejak zaman kuliah, yang kemudian menjadi kawan makan soto bersama tiap bulan selama bertahun-bertahun (berhenti sejak ada pandemi), mantan Pemred SoloPos yang dikenal sebagai pria baik oleh buanyak orang….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *