Sebetulnya bukan dapur. Pantry pun bukan. Hanya sebuah ceruk di sebuah bengkel mobil. Ada tabung gas dan kompor, plus panci dan wajan. Semuanya kotor kecuali panci. Mungkin selalu dicuci setelah dipakai masak mi instan oleh misalnya penjaga malam?
Dalam setiap bangunan usaha, ya kantor, ya bengkel, tak semua sudut dikontrol juragan. Kalaupun juragan tak sempat, tiada bawahan yang diserahi tanggung jawab mengawasi. Maka kamar kecil satpam dan pesuruh biasanya kotor.
Lalu ada saja celah, atau wilayah, untuk menaruh barang rusak, dari kursi rusak sampai tangga patah. Kenapa ya?
Coba perhatikan foto udara. Pada atap bangunan ruko dan kantor berupa dak beton, atau pada teritis di rooftop, ada saja barang rongsokan. Nilai buku sudah nol, bahkan sebelum rusak, kenapa tak dibuang saja?
Gedung yang baik pasti memiliki tempat tersembunyi, itu simpulan saya tiga tahun silam. Bahkan emper di lantai pun bisa untuk menimbun sepeda bobrok.
2 Comments
Paman ini ke bengkel mobil kok thrithikan sampai dapur eh ceruknya, to?
Saya mau ganti oli.
Kapasitas ruang tunggu terbatas karena prokes. Lalu saya cari tempat berteduh. Dan dapat tempat di ceruk ini.